Deklarasi Penolakan Provokasi Adu Domba Memecah Belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan tidak ingin segala bentuk provokasi dan adu domba yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa terjadi. 

Hal ini diungkapkan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam sambutanya dalam deklarasi penolakan segala bentuk provokasi dan adu domba yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. 

Deklarasi ini dilaksanakan di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan yang dihadiri Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi,  Dandim 0905Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa, unsur muspida kota dan pemuka agama,  tokoh adat ,tokoh masyarakat,  tokoh Pemuda dan ormas, Selasa(11/24).

Menurut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, dirinya menyatakan bahwa warga Balikpapan sangat cinta kedamaian dan tidak ingin terpecah bela diadu domba dan dihasut.

“Kota Balikpapan salah satu daerah yang menjadi contoh derah lain akan kedamaian, berangkul tangan dan bahu membahu saling menolong serta lebih fokus kepada Covid 19 yang sangat berat. Karena adanya pandemi Covid 19 membuat perekonomian menurun,” ujarnya.

Wali Kota menambahkan,  angka terkonfirmasi Covid 19 di Balikpapan mencapai  4000 orang dan yang meninggal mencapai 220 orang, sehingga kini pemerintah lebih fokus pada penanganan Covid 19 dan menjadi pekerja rumah adalah mengembalikan hidup normal seperti kehidupan sosial dan mengembalikan perekonomian kembali meningkat.

”Masyarakat diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan  apalagi 9 Desember 2020 kita akan melaksanakan Pilkada  sehingga masyarakat tetap menggunakan masker selalu,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Balikpapan Kombes Pol Turmudi menegaskan, pihaknya mengapresiasi deklarasi damai yang dihadiri oleh semua tokoh agama, ormas, tokoh adat, masyarakat, serta ormas.

“Deklarasi ini tentunya meningkatkan kembali nilai nilai luhur bangsa. Banyaknya provokatif, ujaran kebencian yang memecah belah bangsa menjadi fenomena saat ini,” tegasnya.

Turmudi  mengajak kepada warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh sekelompok orang yang suka mengadu domba maupun menghasut.

Hal senada diungkapkan,  Dandim Balikpapan Kol Arm I Gusti Agung Sujarnawa.  Menurutnya, pihaknya bersyukur warga Balikpapan tetap menjaga kedamaian. Sehingga kepada tokoh agama dan  tokoh masyarakat harus menjadi penyejuk situasi yang aman dan kondusif.

“Kita bersama sama selalu mewaspadai bentuk perpecahan yang muncul saat ini,” tegasnya. (Diskominfo/ editor:mgm)