Pemerintah Kota Masih Terapkan Physical Distance

BALIKPAPAN - Meningkatnya jumlah warga yang ditetapkan sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) Corona Virus Disease-2019 (Covid-19), Pemerintah Kota Balikpapan belum berencana untuk menutup akses pendatang dari jalur pelabuhan atau bandara untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Diketahui, penyebaran virus COVID-19 banyak berasal dari para pendatang yang baru tiba dari luar daerah dan terindikasi terlibat dengan beberapa cluster penyebaran Covid-19.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memastikan belum memiliki rencana untuk menutup akses pendatang ke Kota Balikpapan.

"Status kita kan masih psychal distance, berat kita kalau sampai menutup bandara dan pelabuhan, karena kalau sampai ditutup itu sudah lock down," katanya, Rabu 25 Maret kemarin.

Untuk menekan dampak penyebaran Covid-19 di Kota Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan bersama dengan sejumlah instansi lainnya akan lebih memaksimalkan upaya mitigasi untuk menghindari resiko penyebaran virus.

"Kita memaksimalkan kegiatan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat umum seperti sekolah, tempat ibadah, kantor, lingkungan pemukiman dan pasar tradisional. Termasuk meningkatkan penerapan kebijakan sosial distance untuk menghambat penyebaran virus di masyarakat," tutupnya.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan hingga tanggal 25 Maret 2019 pukul 16.00 WITA, jumlah ODP di Kota Balikpapan kembali mengalami peningkatan menjadi 814 orang.

69 diantaranya sudah dinyatakan negatif setelah menjalani observasi selama 14 hari. Sehingga total ODP virus corona di Kota Balikpapan berjumlah 745 orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini bertambah menjadi 27 orang, sedangkan pasien positif masih tetap 6 orang. (Diskominfo/editor:mgm)