BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Balikpapan menggelar seminar dan workshop karir bertajuk “Unlocking Gen-Z Potentials” di Auditorium STIE Balikpapan, Rabu (22/5/2024). Seminar ini menghadirkan 320 peserta dari kalangan mahasiswa dan SMK se-Kota Balikpapan.
Kegiatan ini mengangkat tema "Inspirasi dan Langkah Praktis Membangun Bisnis dan Karir yang Sukses". Yang mana mempertemukan pemkot sebagai pengambil kebijakan yang diwakili dari Bappeda Litbang dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan, perwakilan akademisi dari Ketua STIE Balikpapan. Juga BPJS ketenagakerjaan, perwakilan pelaku dunia usaha dan industri, praktisi profesional, entrepreneur, pelajar SMK, lulusan SMK dan mahasiswa sebagai para pencari kerja pemula.
Peserta seminar diharapkan bisa menajamkan pola pikir dan mengeksplorasi potensi melalui kegiatan ini. Sehingga dapat menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil yang berdaya saing.
Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Aparatur (KRA) Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Muhammad Wahdini, inisiator Pro Vokasi Balikpapan mengatakan, Kegiatan tersebut menjadi salah satu bagian dari rencana aksi TKDV, khususnya tugas kelompok kerja Pelatihan Vokasi.
"Kami juga berharap kegiatan ini diagendakan rutin sebagai upaya untuk menunjukkan keterlibatan dan intervensi kota dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul di Kota Balikpapan," ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan Murni mengatakan, indikator persentase pengangguran Kota Balikpapan kini berada di prosentase 6,09 persen dari jumlah warga Balikpapan. Atau sebanyak 20 ribu warga yang belum mendapatkan pekerjaan.
Data ini diperoleh dari BPS Kota Balikpapan. Sebagai upaya untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dengan kolaborasi dan sinergi bersama dunia usaha, media, perusahaan. Yakni dengan membentuk Tim Koordinasi Speaking Vokasi (TKDV) dalam memperkuat vokasi di Kota Balikpapan.
“Dengan adanya TKDV menjadi langkah maju dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan kompetensi di Balikpapan,” ujarnya.
Konsep vokasi ini diawali sejak tahun 2019 dengan dibentuknya Politeknik Balikpapan dan adanya perubahan yang harus diperkuat di dunia usaha. Ini menjadi tantangan utama dalam dunia kerja yakni belum tercipta lapangan kerja antara pihak tenaga kerja dan perusahaan yang saat ini jumlahnya masih terbatas.
Ini menimbulkan kesenjangan yang berimbas dengan kualitas tenaga kerja. Ditambah pada era digitalisasi yang membuat perekonomian kian maju, diharapkan SDM dapat bersaing dalam hal perubahan yang sangat cepat di dunia kerja, sosial dan lainnya.
Ketua STIE Balikpapan Suhartono menyampaikan bahwa seminar ini dilaksanakan dengan dasar melihat permasalahan di Kota Balikpapan dan Provinsi Kaltim secara umum, yakni masih banyak pengangguran. Padahal kondisi di Kota Balikpapan sebagai penyangga Ibukota Nusantara (IKN) dan adanya proyek strategis di Kota Balikpapan yakni RDMP, sehingga akses terhadap tenaga kerja lokal sangat diperlukan.
"Bagaimana diharapkan dapat membawa implikasi yang berkualitas akan kebutuhan tenaga kerja. Perlu dilakukan kerja sama dan peningkatan kualitas dengan kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi, sehingga dapat sejalan dengan dinamis di dunia kerja,” jelasnya.
Untuk menghadapi tantangan ini, Sekolah Tinggi Balikpapan sedang melakukan reorientasi sistem dan proses pembelajaran, yaitu rekonstruksi mata kuliah. Dimana desain kurikulum yang merupakan kolaborasi perguruan tinggi antara pemerintah, dunia usaha, praktisi profesional sehingga proses pembelajaran dapat link and match dengan kebutuhan dunia kerja
Seminar ini menghadirkan narasumber Ani Mufaidah, Kepala Disnaker Kota Balikpapan yang menyampaikan tips hadapi tren pasar dunia kerja 2025-2030; Adi Firdaus, Ketua HR Forum Balikpapan yang mengangkat tema tips mudah diterima perusahaan impian; Rustifah, Account Representative Khusus BPJS Ketenagakerjaan kota Balikpapan.
Kemudian narasumber keempat Dio Ramadhan, CEO of Mahamera Group Founder Goerich Group yang membahas topik membangun karakter entrepreneur. Lalu Edward Manaor Siahaan sebagai Manager CSR and SMEPP Management, PT Kilang Pertamina International menjadi narasumber terakhir dengan topik peran CSR dalam memberdayakan UMKM berbasis inklusi.
Seminar dan workshop karir ini diakhiri dengan Coaching Publik Speaking oleh Dosen STIE Balikpapan dan Profesional di Bidang Publik Speaking, Dewi Nur Septyarini mengenai Growthacking diri dengan publik speaking. Pada Seminar ini juga dimeriahkan oleh Pameran kewirausahaan hasil karya mahasiswa STIE Balikpapan dalam naungan Stiepan Business Club (SBC). (diskominfo/cha/mgm)