Balikpapan, Humpro - Pertumbuhan ekonomi syariah di Balikpapan menunjukkan tren yang menggembirakan, selama 5 tahun terakhir market share perbankan syariah di Kota Balikpapan meningkat hingga 8 persen atau berada di atas rata-rata nasional sebesar 5 persen. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah perbankan syariah yang mencapai 7 unit sejak tahun 2007.
"Meningkatnya market share tersebut menunjukan tingkat kepercayaan warga Balikpapan dengan perbankan syariah semakin meningkat," ungkap Armiwinsih, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Balikpapan,
Pertumbuhan tersebut, lanjut Armi, juga diimbangi dengan meningkatnya total asset perbankan syariah mencapai 1,9 Triliun (s.d Nov'13) atau 5 kali lipat dari tahun 2007.
"Dahulu hanya terdapat 1 bank syariah saja, namun sekarang pertumbuhannya meningkat yang mengindikasikan tingkat kepercayaan masyarakat juga meningkat," ungkapnya saat ditemui di Launching Gres (Gerakan Ekonomi Syariah) di Kampung Atas air Kelurahan Margasari, Kamis (23/1).
Selain menyasar sektor perbankan dan lembaga keuangan, perekonomian syariah di Balikpapan juga menyentuh sektor riil yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti munculnya usaha-usaha yang berprinsip syariah.
"Di sini (Balikpapan) sudah bermunculan usaha-usaha yang berlatar belakang prinsip syariah seperti hotel syariah, laundri syariah, pegadaian syariah, hingga chicken syariah, " ungkapnya.
Dalam mensukseskan Gerakan Ekonomi Syariah (Gres) di Balikpapan, akan dilakukan sejumlah program agar masyarakat dapat memahami gerakan ini, salah satunya adalah dakwah ekonomi melalui khutbah jumat yang akan dilaksanakan sepanjang bulan februari 2013 di masjid-masjid se-Balikpapan.
Perempuan yang sehari-hari menjabat sebagai Pimpinan BankKaltim Syariah ini optimis seiring dilakukannya kampanye "Gres" masyarakat akan semakin paham dengan usaha-usaha yang berprinsip syariah dan juga akan meningkatkan asset perbankan syariah dari yang ada saat ini.
"Target kami tahun ini terdapat peningkatan asset Perbankan sebesar 3,3 Triliun dengan market share sebesar 10-11 persen," katanya. (Hms/mgm)