Balikpapan, Humpro - Pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas di Kota Balikpapan berlangsung meriah yang ditandai dengan penekanan sirine oleh Gubernur Kaltim bersama Kapolda Kaltim, Pangdam VI Mulawarman, dan Wali Kota Balikpapan.
Acara yang berlangsung di Balikpapan Sport And Convention Centre (Dome), Minggu pagi (26/1), bertujuan meningkatkan kesadaran seluruh pihak mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas yang menjadi hak semua orang, baik pengendara kendaraan bermotor maupun para pejalan kaki. "Dari kampanye keselamatan berlalu lintas yang telah dilaksanakan selama ini perlu dikembangkan menjadi sebuah gerakan nasional," ungkap Dicky Atotoy, Kapolda Kaltim saat membacakan sambutan Kapolri.
Selama ini penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas (Laka lantas), lanjut Dicky, karena minimnya pengetahuan para pengendara ketika mengendarai kendraaannya di jalan raya."Hal ini menjadi tugas Polri untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pendidikan maupun kampanye," ungkapnya.
Berdasarkan data tahun 2012, jumlah Laka lantas di Indonesia mencapai 117.949 kasus dengan korban meninggal sebanyak 27.441 orang, sedangkan pada tahun 2013 terdapat 101.037 kasus dengan korban meninggal sebanyak 25.127 orang. "Selain meninggal dunia, korban laka lantas juga menderita luka berat, luka ringan, serta beban psikologis bagi keluarga," ungkap Dicky.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dalam sambutannya mengajak para hadiri untuk mengambil bagian dalam pelopor keselamatan berlalu lintas. Menurutnya, upaya ini sangat penting karena jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama ini menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian manusia setelah HIV dan TBC (berdasarkan data WHO)."Marilah jadikan keselamatan berlalu lintas menjadi sebuah kebutuhan yang berbudaya," ungkap Awang.
Sebagai bentuk keseriusan melaksanakan Gerakan nasional keselamatan berlalu lintas di Balikpapan, pada acara tersebut dilaksanakan pula pengucapan komitmen yang dilakukan oleh 10 orang yang mewakili elemen masyarakat, yakni ketua organda Balikpapan, pemerhati lalu lintas, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, mahasiswa, pelajar SLTA, komunitas club-club motor, komunitas supir angkot, dan komunitas pengendara ojek. (Hms/mgm)