Wali Kota Jadi Pembicara Coffee Morning Kepariwisataan

 

Balikpapan, Humpro – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjadi pembicara dalam Coffee Morning Pemberdayaan Biro Perjalanan Wisata Dalam Meningkatakan Kegiatan MICE di Kota Balikpapan, Kamis pagi (30/1) di ballroom Hotel New Benakutai Balikpapan. Acara yang dimulai pukul 08.00 WITA dan dihadiri puluhan peserta dari pelaku usaha agen perjalanan dan perhotelan di Balikpapan.

Turut hadir sebagai pembicara yaitu Chairman Fajar Group Alwi Hamu, Warso Sutari Wakil Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan, dan salah satu perwakilan dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kaltim.

Tujuan dilaksanakannya coffee morning ini adalah untuk meningkatkan strategi agen perjalanan dalam pengembangan potensi wisata, demi terwujudnya Balikpapan sebagai kota MICE yakni Meeting, Incentives, conferencing, and Exibitions.

Meskipun agen perjalanan yang menyelenggarakan tur hanya sekitar sepertiga dari 160 agen yang ada, ternyata  keberadaannya  memiliki peran penting dalam mempromosikan pariwisata daerah melalui paket-paket perjalanan yang ditawarkannya. "Mereka (agen perjalanan) mengarahkan para  wisatawan untuk mengunjungi objek wisata disini," ujarnya.

Berbagai fasilitas telah dikembangkan oleh pemerintah untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang akan mengunjungi kota ini, baik melalui pemeliharaan objek wisata maupun pengembangan fasilitas penunjang lainnya seperti perluasan bandara Sepinggan yang kini memasuki tahap akhir pembangunan. "Jumlah penerbangannya pun  akan semakin meningkat," ungkapnya.

Meskipun demikian, dengan berkembangnya bandara Sepinggan tentu akan menjadi tantangan dunia usaha pariwisata agar memberikan penawaran yang lebih menarik bagi para wisatawan. "Dengan mudahnya akses penerbangan, kemungkinan mereka (wisatawan) tidak akan menginap terlalu lama juga," lanjutnya.

Dalam mewujudkan kota MICE tentunya diperlukan kerja sama lintas sektor, baik antara pemerintah dengan para pelaku usaha, maupun dengan masyarakat. Sehingga pengembangan pariwisata di Kota Balikpapan dapat berjalan sesuai yang diharapkan. "Sektor pariwisata merupakan aset daerah yang tidak akan pernah habis," lanjutnya. (Hms/mgm)