Pepaya Mini antar Pemkot Balikpapan pecahkan Rekor MURI

Balikpapan, Humpro – Jika pada perayaan HUT Kota Balikpapan ke-116 tahun lalu Pemerintah Kota Balikpapan berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk Tari Jepen Selendang dengan penari terbanyak (dibawakan oleh 325 penari), maka pada perayaan HUT Kota Balikpapan ke-117 tahun ini Pemerintah Kota Balikpapan kembali mendapatkan penghargaan dari MURI.

Penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Balikpapan pada tahun ini adalah untuk pemecah rekor MURI untuk Makan Pepaya Mini yang dilakukan oleh 5.717 orang secara bersamaan. Ke-5.717 orang tersebut adalah seluruh peserta upacara, tamu undangan, jurnalis, petugas keamanan, dan masyarakat yang tengah menyaksikan Upacara HUT ke-117 Kota Balikpapan di Lapangan Merdeka Balikpapan, Senin (10/2). Lebih kurang 1 ton papaya mini disiapkan panitia untuk kegiatan ini.

Pepaya Mini Balikpapan, demikian nama yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan ditetapkan sebagai buah asli Balikpapan beberapa tahun lalu, pertama kali dibudidayakan oleh Abdul Karim Sidik (Alm) di wilayah Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur. Dan hingga kini telah 95 hektar lahan pertanian di wilayah Balikpapan Timur menjadi tempat budidaya buah mungil berasa manis ini.

Daya tarik Pepaya Mini Balikpapan berupa rasa manis dan daging buah yang tebal rupanya tidak hanya diminati oleh masyarakat yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya permintaan buah ini di pasaran. Ternyata Ibu Negara, Ani Yudhoyono juga menjadi penggemar buah ini. Saat mendampingi Presiden pada kunjungannya ke Balikpapan pada tahun 2012, beliau meminta dioleh-olehi buah yang kini menjadi ikon baru Kota Balikpapan. Tak ayal beberapa kotak papaya inipun segera terbang ke istana.

Dalam narasi yang dibacakan saat mengiringi acara makan papaya mini, Kepala Disporabudpar Kota Balikpapan, Oemmy Facessly selaku Ketua Panitia acara Pemecahan Rekor MURI Makan Pepaya Mini  mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan papaya mini sebagai ciri khas dan ikon baru Kota Balikpapan sekaligus membudayakan makan buah lokal yang menyehatkan kepada masyarakat. (hms/nov).