Ketahanan Pangan Kaltim untuk 5 tahun Kedepan

Balikpapan, Humpro – Sejumlah pejabat diantaranya Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Kalimantan Selatan, Pjs. Gubernur Kalimantan Utara, Wali Kota Balikpapan, dan Wali Kota Samarinda, Senin (3/3) menghadiri Rapat Koordinasi Pencetakan Sawah dan Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) Peningkatan Ketahanan Pangan yang berlangsung di Aula Kodam VI/Mulawarman, Balikpapan.

 

Rapat koordinasi yang dihadiri pula oleh Pangdam VI/Mulawarman membahas upaya untuk menyinkronkan program kegiatan dan sasaran pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota maupun lintas kabupaten/kota dalam mewujudkan stabilitas ketahanan dan kemandirian pangan di daerah.

Program Ketahanan Pangan merupakan kerjasama antara Kementerian Pertanian, Pemda (provinsi dan kabupaten/kota) yang dikoordinasi langsung oleh TNI AD, di bawah pimpinan Pangdam VI/Mulawarman.

Gubernur Kaltim  Dr. H. Awang Faroek Ishak  dalam sambutannya mengatakan bahwa agenda ini merupakan bagian dari komitmen Provinsi Kaltim untuk menyukseskan program Surplus 10 Juta Ton yang dicanangkan oleh Presiden. “Kaltim memiliki potensi lahan yang cukup luas, yaitu sebesar 470.000 hektare. Lahan yang cocok untuk pertanian, terdiri dari lahan basah dan lahan kering. Komitmen kami untuk ikut dalam swasembada pangan mulai dari padi, jagung, kedelai, singkong, sapi, dan ikan,” paparnya.

Awang juga menambahkan bahwa program Ketahanan Pangan sudah mulai berjalan. “Kami selalu berusaha untuk menjalankan program ini dengan tujuan untuk mencapai ketahanan pangan selama 5 tahun kedepan. Kita juga mulai menggalakan tanaman padi di Kutai Timur seluas 1.000 hektare dan di Bulungan seluas 250 hektare”, tambahnya.

Mendukung apa yang disampaikan Gubernur Kaltim, Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman, S.Ip,M.SI dalam sambutannya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatan ini. “Dukungan masyarakat sangat kami butuhkan, khususnya masyarakat pedalaman yang hidup di daerah lahan pertanian. Saya percaya kita dapat menjalankan program ini dengan maksimal, sehingga nantinya Provinsi Kaltim memiliki kesediaan pangan yang cukup,” ujarnya.(hms/ecs).