Pahami Gejala DBD

Balikpapan, Humaspro - Kasus penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD,red) di Kota Balikpapan hingga minggu ke-27 Bulan Juli 2014� sudah mencapai 1.330 kasus, dengan kematian sebanyak 11 orang. Hal ini tentu harus menjadi kewaspadaan seluruh pihak agar penyakit yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypty ini tidak mewabah di Kota Balikpapan. Lantas, bagaimana masyarakat awam mendeteksi penyakit ini sehingga dapat ditanggulangi?. Dokter Esther Vonny K, MMR., Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Balikpapan akan memberikan tips untuk mendeteksi gejala penyakit DBD beserta penanganannya berikut ini �:

1. Jangan abaikan demam tinggi

Gejala klasik penyakit DBD adalah penderita mengalami demam secara mendadak (panas tinggi, red). Langkah awal penanganannya jika penderita mengalami demam adalah dengan memberikan minum yang banyak. Menurut dr. Vonny, penyebab demam biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan cairan di dalam tubuh. �Berikan minum air putih yang banyak bagi penderita, jika suhu tubuh tidak mengalami penurunan pada kurun waktu 2-3 jam, pasien diberikan obat penurun panas untuk menurunkan panasnya,� paparnya. Biasanya pada penderita demam tinggi bila diberikan obat penurun panas tetapi keadaan tidak semakin membaik malah semakin buruk hal tersebut patut diwaspadai sebagai gejala DBD.

2. Segera bawa Ke Pukesmas/rumah sakit jika demam tidak turun pada hari ke-2

Pada umumnya penderita DBD akan mengalami demam� antara 2 sampai dengan 7 hari, untuk itu jika demam pada pasien tidak juga mengalami penurunan pada hari ke-2, maka segeralah membawanya ke rumah sakit. �Kondisi lain jika� demam mengalami penurunan namun pasien merasakan lemah, lesu, sakit kepala, dan nyeri otot� pasien tetap harus segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit karena hal itu juga merupakan gejala DBD,� jelas vonny.

3. Pasien DBD harus dirawat dirumah sakit

Pasien yang menderita DBD akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan didalam tubuh dan hanya dapat ditangani dengan memberikan cairan infus, untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak menunda untuk membawa penderita DBD ke rumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan. �Masa-masa kritis penderita DBD yang tidak tertolong biasanya terjadi antara hari ke-5 dan ke-7, untuk itu masyarakat agar waspada jika menghadapi gejala-gejala tersebut,�jelasnya. Ia menjelaskan bahwa Walikota Balikpapan telah mengeluarkan surat edaran ke suluruh Rumah Sakit di Balikpapan untuk tidak menolak pasien DBD karena pasien DBD tidak dapat dirawat di rumah, dan harus segera mendapat pertolongan secara intensif di rumah sakit. (hms/mgm)