Kenali dan Cegah Demam Berdarah

Balikpapan, Humaspro - Terjadinya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan pada tahun 2014 patut diwaspadai. Hal tersebut membuat Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mengadakan kegiatan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD untuk mencegah mewabahnya penyakit DBD. Melalui Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), DKK Balikpapan melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan DBD dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk penyebab DBD dan melakukan gerakan 3M Plus. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai DBD, maka, DKK Balikpapan memberikan penjelasan sebagai berikut :

APA ITU DEMAM BERDARAH ?

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan kematian, ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

SIFAT NYAMUK AEDES AEGYPTI

  • Suka berada di dekat manusia dan barang-barang yang berbau manusia seperti baju bekas pakai yang belum dicuci
  • Bertelur di air bersih
  • Telur nyamuk ini bersifat tahan panas dan kering dalam waktu lama (sekitar 6 bulan) dan langsung berkembang bila terkena air

GEJALA DEMAM BERDARAH

  1. 1. Panas tinggi mendadak selama 2-7 hari
  2. 2. Timbul bintik-bintik merah pada kulit
  3. 3. Kadang terjadi perdarahan dari hidung� (mimisan),
  4. 4. Mungkin terjadi muntah dan buang air besar� darah
  5. 5. Nyeri ulu hati
  6. 6. Bila sudah parah, penderita gelisah, tangan dan kaki dingin dan berkeringat

 

APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA TIMBUL GEJALA ?

  1. Berikan penderita minum yang banyak
  2. Kompres dengan air biasa/ air hangat
  3. Berikan obat penurun panas
  4. Segera bawa ke Puskesmas, Rumah Sakit

CARA TEPAT MENCEGAH DEMAM BERDARAH

  • Demam berdarah hanya ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti
  • Membunuh nyamuk saja belumlah cukup selama jentik-jentiknya masih dibiarkan hidup
  • Upaya paling tepat untuk mencegah Demam Berdarah adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan membasmi jentik-jentiknya dengan cara 3M Plus, yaitu :
  1. 1. Menguras tempat penampungan air dengan menyikat dindingnya, agar telur nyamuk Aedes Aegypti yang menempel akan lepas
  2. 2. Menutup tempat penampungan air dengan rapat setelah mengambil/ mengisi air akan mencegah nyamuk Aedes Aegypti untuk masuk dan bertelur
  3. 3. Mengubur/ menyingkirkan barang bekas (ban, aki, botol plastik yang dapat digenangi air), jangan sampai terisi air hujan

PLUS memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk atau menaburkan larvasida pembunuh jentik-jentik nyamuk pada tempat penampungan air.

  • Demam berdarah merupakan penyakit berbasis lingkungan, oleh karena itu upaya pencegahan dan pemberantasannya merupakan tanggung jawab kita bersama.

CONTOH TEMPAT-TEMPAT BERKEMBANG BIAKNYA NYAMUK DEMAM BERDARAH YANG PERLU DIBERSIHKAN/ DIKERINGKAN :

  • Tempat penampungan air
  • Pagar dari potongan bambu
  • Pelepah pohon seperti palem dan tempurung kelapa
  • Tempat air minum burung, vas bunga, perangkap semut
  • Talang air yang rusak
  • Barang-barang bekas yang mempunyai potensi menampung air seperti gulungan terpal/plastik, payung, botol/ban bekas, kaleng bekas.

KAPAN KEGIATAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)DEMAM BERDARAH DENGAN 3M PLUS HARUS DILAKUKAN ?

  • Kegiatan PSN 3M plus harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan
  • Tiap keluarga melakukan setiap hari oleh seluruh anggota keluarga
  • Kader Jumantik DBD memantau jentik setiap minggu
  • Kader Jumantik DBD melaporkan angka bebas jentik(ABJ) setiap bulan ke Kelurahan
  • Kelurahan melaporkan ke kecamatan setiap 3 bulan sekali dan dilanjutan ke tingkat kota sebagai bahan evaluasi dan rencana tindak lanjut

DIMANA BISA MEMPEROLEH LARVASIDA ?

Larvasida atau zat pembunuh jentik-jentik nyamuk dapat diperoleh dari kader Jumantik / Puskesmas wilayah tempat tinggal secara gratis

CARA PENABURAN LARVASIDA YANG BENAR

  • Larvasida langsung ditaburkan di tempat penampungan air, karena zat aktif larvasida akan menempel pada dinding dalam tempat penampungan air
  • Pemakaian larvasida tanpa menaburkan langsung (dibungkus) tidak akan efektif membunuh jentik-jentik nyamuk
  • Sebelum menaburkan larvasida harus mengukur volume airnya
  • Penaburan sesuai dengan dosis yang tepat, yaitu 20 gram ( 1 sendok makan munjung atau 2 sendok makan peres) dalam 200 liter� (1 drum) air
  • Penaburan larvasida dilakukan setiap 3 bulan sekali, bila sebelum 3 bulan penampungan air dikuras maka harus ditaburkan ulang

FOGGING/PENGASAPAN

Bukan merupakan cara efektif untuk mencegah demam berdarah, karena :

  • Fogging / pengasapan� hanya membunuh nyamuk dewasa saja, sedangkan jentik-jentik nyamuk nya tetap hidup dan akan berkembang menjadi nyamuk dewasa yang mempunyai potensi menularkan penyakit
  • Fogging / pengasapan hanya menjangkau jarak 200 meter selama 2 hari saja
  • Tindakan fogging/pengasapan yang tidak sesuai indikasi akan menimbulkan resistensi dan merusak ekosistem lingkungan
  • Fogging/pengasapan tanpa penaburan larvasidasi secara bersamaan tidak akan memutuskan rantai penularan demam berdarah