Sekda : Tututan Otsus Kaltim Sangat Bijaksana dan Wajar

Balikpapan, Humaspro – Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Sayid MN Fadli berharap agar para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Balikpapan dapat memahami bahwa tuntutan otonomi khusus (otsus) untuk Provinsi Kalimantan Timur adalah tuntutan yang sangat bijaksana dan wajar karena didasari alasan-alasan yang masuk akal.

Harapan tersebut disampaikan Sayid Fadli di hadapan puluhan peserta latihan kader HMI yang berasal dari Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bau-Bau kala dirinya diminta menjadi narasumber dalam acara Intermediate Training LK II Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Balikpapan, Kamis (19/2) di Embarkasi Haji Balikpapan.

“Saya berharap HMI dapat memahami bahwa tuntutan otsus bagi Kalimantan Timur ini adalah tuntutan yang sangat bijaksana dan wajar. Tuntutan ini juga dilakukan melalui perjuangan yang legal dan didasari dengan alasan-alasan yang masuk akal,” ujar Sekda Kota Balikpapan.

Pada acara berjudul Revitalisasi Fungsi dan Peran HMI dalam Menghadapi Dinamika Perubahan Daerah dan Global, lebih lanjut Sekda menyampaikan ulasan mengenai Posisi Kota Balikpapan Dalam Menyikapi Kebijakan Otsus.

“Karena berada di dalam wilayah Kaltim maka Balikpapan mendukung perjuangan otsus bagi Kaltim,” ungkap Sekda.

“Salah satu dasar perjuangan otsus ini karena berdasarkan UU Nomor 33 tahun 2004 Kaltim semestinya mendapatkan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak bumi 15,5% dan gas bumi 30,5% atau senilai 19,4 triliun namun kenyataannya Kaltim hanya mendapat 12,58 triliun yang terdiri dari 2,78 triliun pemprov dan 9,8 triliun terbagi untuk pemerintah kabupaten/kota di Kaltim,” terang Sekda.

“Memang di wilayah Kota Balikpapan tidak ada aktivitas eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi, gas, dan batubara tetapi di Balikpapan terdapat kilang minyak yang cukup besar dan merupakan industri penyulingan minyak yang hasilnya mampu menyuplai sepertiga wilayah Indonesia. Selain itu Balikpapan juga menjaga Hutan Lindung Sungai Wain yang sumber air di dalamnya dipergunakan untuk keperluan industri penyulingan minyak tadi,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama Sekda juga menjelaskan pentahapan proses perjuangan otsus bagi Kaltim. Menurut Sekda, tahap-tahap proses perjuangan otsus adalah sosialisasi awal, kajian akademis dewan pakar, menghimpun dukungan seluruh lapisan masyarakat, deklarasi perjuangan otsus, seminar-seminar, dan yang terakhir melalui DPR.

“Untuk kajian akademis dewan pakar, kami telah meminta pakar dari UGM dan Unmul untuk melakukan kajian. Jadi sama sekali kami tidak menghendaki adanya aksi kekerasan dan anarkis dalam perjuangan otsus ini, dan tidak ada sedikitpun niat kami untuk melepaskan diri dari dari NKRI. Tujuan kami memperjuangkan otsus untuk Kaltim ini untuk keadilan, pemanfaatan pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim, ” tegas Sekda.

Menutup paparannya Sekda meminta kepada seluruh peserta latihan kader HMI agar dapat mampu menjadi perekat persatuan bangsa dan tidak mudah terpengaruh ditengah persaingan global yang sangat kuat baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial dan budaya.

“Saya minta adik-adik HMI ini bisa menjadi bagian dari pemersatu NKRI. Situasi negara memang akhir-akhir ini agak kurang nyaman, disinilah mahasiswa dituntut menjalankan perannya untuk mempertahankan perekat hubungan bangsa. Jadilah mahasiswa yang mempunyai jiwa yang mandiri, berintegritas, dan tekad yang kuat yang tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh yang mampu menggoyahkan sendi-sendi kekuatan negara itu sendiri,” pungkas Sekda. (hms/nov, foto:fit)