Ambon, balikpapan.go.id – Batik Balikpapan bermotif buah papaya mini yang dikenakan oleh seluruh anggota kontingen Kota Balikpapan pada pawai budaya yang digelar Rabu (6/5/2015) sore di seputar kawasan Lapangan Merdeka, Kota Ambon, mendapat banyak pujian baik dari anggota kontingen lain maupun dari masyarakat Kota Ambon yang menyaksikan pawai budaya.
Berbeda dengan kontingan lainnya yang pada umumnya menampilkan tari-tarian saat tiba di depan podium utama, pada pawai budaya yang digelar sebagai salah satu rangkaian acara Rakernas APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) di Kota Ambon, kontingen Balikpapan justru menggelar peragaan busana yang menampilkan busana batik khas Balikpapan.
Enam orang peragawati dan peragawan serta Putra/PutriDuta Manuntung melenggang di hadapan tamu kehormatan mengenakan batik bermotif daun/buah papaya, hutan mangrove, jahe, dan beruang madu. Tak pelak, hal ini membuat kagum para penonton. Sejumlah istri walikota dari kota lainpun tampak menyempatkan diri untuk mengabadikan momen mini fashion show ini.
Sejak diresmikan pada perayaan HUT ke-118 Kota Balikpapan bulan Februari lalu, Pemerintah Kota Balikpapan memang terus mempromosikan penggunaan batik khas Balikpapan di setiap kesempatan. Pengembangan industri batik Balikpapan yang dipelopori oleh Ketua Dekranasda Kota Balikpapan, Hj. Arita Rizal Effendi sejak tahun 2013 pun terus berkembang.
Pujian dan kekaguman khalayak tidak hanya tampak pada saat pawai budaya dan peragaan busana. Stan Pemerintah Kota Balikpapan dalam Indonesia City Expo 2015 yang diresmikan usai pawai budaya pun dipadati pengunjung pameran yang tertarik dengan batik Balikpapan.
“Batiknya beda, tidak terlalu ramai oleh motif, warnanya juga unik, tidak terlalu mencolok,” ujar Bernard, salah satu pengunjung pameran Kupang.(hms/nov, foto: rey)