Bank Sampah SMPN 12 Pantas Ditiru

Masuk ke lingkup SMP Negeri 12 Balikpapan, bukan pemandangan baru jika sewaktu-waktu melihat siswa memboyong sampah. Sudah beberapa tahun belakangan, sekolah yang terletak di Jl Kapten Tandean tersebut menyulap ruang bengkel menjadi ruang daur ulang. Mulai dari bank sampah, tempat mendaur, hingga hasil dari kreativitas para siswa.

 

Menurut Direktur Utama Bank Sampah SMPN 12, Sunardi, sampah yang dibawa para siswa itu terlebih dulu didata, yaitu nama siswa dan berat barang bekas yang dibawa masing-masing siswa.

 

“Setelah dilakukan penimbangan, siswa membawa barang bekas berkisar 1 kilogram hingga 4 kilogram. Sedangkan untuk kertas bekas sifatnya tambahan saja. Ini untuk mengenalkan kepada anak tentang kegiatan Adiwiyata dan khususnya bank sampah di sekolah,” katanya.

 

Sampah-sampah dari barang bekas menurutnya, terlebih dulu dilakukan pemilahan, sebab nantinya harganya lebih tinggi. Sebagai contoh, botol bekas dalam keadaan kotor dihargai Rp 2.200,- per kilogram.  Sedangkan setelah dilakukan pemilahan, harganya lebih tinggi, yakni Rp 3.500,- per Kg, bahkan sampai Rp5 ribu per Kg.

 

“Yang memilah adalah para siswa dan guru-guru pendamping. Setelah dipilah, barulah dijual kepada pengepul barang bekas,” kata Sunardi.

Sedangkan harga kertas bekas seperti kertas HVS Rp 1.200 per Kg, sedangkan sampulnya dihargai Rp 400 per Kg. Untuk kardus dihargai Rp 800 per Kg, dan kertas koran Rp 900 per Kg.

 

Diharapkan dengan adanya Bank Sampah disekolah ini, bisa bermanfaat bagi siswa dan juga sekolah. setidaknya, dengan sampah yang terkumpul bisa member pemasukan dan hasil yang cukup lumayan. (balikpapan post )