Jumlah Sekolah Negeri di Balikpapan Belum Ideal

Penambahan Tak Sejalan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah pertambahan sekolah negeri di Kota Minyak dianggap jalan di tempat. Betapa tidak, sejak 2011 hingga 2015 hanya gedung SMK yang bertambah. Itu pun hanya satu sekolah. Menambah sekolah negeri baru dianggap sangat ideal, mengingat jumlah penduduk yang terus bertambah.

Data yang dihimpun Kaltim Post menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah warga di Kota Minyak. Pada 2013 warga di kota ini mencapai 656.417 jiwa. Setahun kemudian meningkat menjadi 701.066 jiwa. Pada Januari 2015 dari situs Pemkot Balikpapan menunjukkan angka penduduk kota ini tercatat 706.414 jiwa.

Sementara sekolah negeri terdapat 174 unit. Yang terdiri TK 1, SD 136, SMP 22, SMA 9, dan SMK 6. Sedangkan sekolah swasta sebanyak 250 unit, dengan rincian TK 137 unit, SD 40, SMP 38, SMA 11, dan SMK 24. Adapun jumlah siswa juga meningkat. Pada 2011 terdapat 89.493 siswa, kemudian meningkat pada 2013 menjadi 91.524, dan bertambah lagi pada 2014 sebesar 94.121.

Bertambahnya siswa belum dibarengi dengan pertambahan sekolah negeri. Dari 2011 sampai 2015 hanya SMK yang bertambah satu. Sisanya nihil. Sedangkan swasta dari 2011 hingga 2015 bertambah 20 unit sekolah baru. Pada 2011 sebanyak 230, kini menjadi 250 sekolah swasta.

Ketua Dewan Pendidikan Balikpapan Subianto menjelaskan, sekarang sudah ada Undang-Undang Nomor 9/2015 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam regulasi ini disebutkan, bahwa kewenangan pengelolaan SMA/SMK diambil alih pemprov.

Artinya, tahun ini dan seterusnya penambahan sekolah negeri baru untuk jenjang SMA/SMK jadi tanggung jawab pemprov. “Sekarang DPRD dan Pemkot Balikpapan bisa menagih ini ke Pemprov Kaltim. Jadi, APBD Balikpapan bisa fokus ke SD dan SMP,” katanya, kemarin (6/9).

Subianto menjelaskan, bila publik melihat secara menyeluruh, baik swasta maupun negeri, maka jumlah sekolah di Balikpapan ini cukup. Tapi kalau hanya melihat dari sisi sekolah negeri, maka jumlahnya tak cukup. “Tapi saya sepakat, bila sekolah negeri ini ditambah,” jelasnya.

Senada, Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Ida Prahastuty menyebut, penambahan sekolah baru dianggap penting. Sebab bisa meningkatkan kualitas belajar-mengajar para siswa. Terlebih ada sejumlah sekolah swasta yang belum memenuhi standar.

Pemkot, kata dia, wajib memenuhi pendidikan yang layak bagi para warga. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas pendidikan seperti sekolah negeri. “Tapi, sekolah swasta juga patut diperhatikan kualitas pendidikannya. Karena mereka juga diperlukan,” kata politikus Partai Golkar itu, belum lama ini. (rom2/k18)

Sumber: kaltim post