Komisi IV Prioritaskan Gedung SDN 30

Komisi IV DPRD Kota meninjau kegiatan belajar mengajar di SDN 30 Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara.
Sekolah yang memiliki 644 murid ini, setiap tahunya hanya mampu menampung 150 siswa padahal calon siswa yang mendaftaran jumlah ratusan. Keterbatasan ruang kelas yang hanya dimiliki delapan ruangan ini membuat sekolah tidak dapat melayani orangtua yang akan menyekolah anaknya di SDN 30 itu.
“Kami ada delapan raung kelas dengan 16 rombongan belajar. Karena keterbatasan ruang belajar maka belajar pagi dan siang,” tutur Kepala Sekolah SDN 30 Raudatina saat menerima kunjungan Komisi IV yang dipimpin M Jhon Ismail bersama anggotanya Ali Mansyur Halim, Al Jabar, Ibrahsyah, Selasa (8/9). Rombongan juga didampingi oleh Lurah Gunung Samarinda Baru Mindayanti.
Padahal, anak-anak yang bersekolah juga berasal dari wilayah yang cukup jauh dari lokasi sekolah seperti Graha Indah, Tumaritis, termasuk pasar Buton. “Di Kelurahan Gunung Samarinda Baru hanya ada satu sekolah dasar ini makanya yang jauh-jauh dari sekolah mendaftar kemari. Ada 24 RT di sini siswa yang bersekolah,” jelasnya.
“Idealnya memang ditambah 5 hingga 6 ruang bealjar baru,” sambungnya.
Raudatina mengaku telah beberapa kali menyampaikan proposal pembangunan ruang belajar baru namun belum ada realisasi.
Selain RKB, persoalan toilet juga masih minim drai 644 siswa hanya ada 4 toilet dan ruang sempit perpustakaan sekolah. Jhon Ismail bersama anggota menyempatkan keliling sekolah termasuk melihat area parkir dan pagar sekolah.
Atas persoalan ini, Komisi IV DPRD kota akan memperjuangkan perioritas pembangunan RKB di SDN 30 ini pada APBD murni 2016.
“Kalau melihat kondisi ruang belajar yang ada memang tideak mencukupi. Ada yang sekolah pagi dan siang begitu banyak masyarakat sektiar kelurahan ini yang sekolah di sini. Komisi IV akan beri periortas RKB,” terangnya.Lahan sekolah juga dinilai sangat minim, sehingga pembangunan ruang belajar baru akan diusulkan bertingkat. “Coba kita maksimalkan lahan yang ada, termasuk penambahan toilet,” tambahnya.
Di samping itu pihaknya menemukan persoalan parkir dan keamanan bagi pengantar siswa karena berada pinggir jalan menanjak. “Ini juga akan kita sikapi,” tukasnya. (din)

Sumber: koran kaltim