Pembangunan Bunsay Sebaiknya Pakai APBD

Keinginan pedagang agar pembangunan pasar Kebun Sayur diban-gun dengan kemampuan dana APBD kota mendapat respon baik dari Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh. Ia berpendapat, APBD kota mampu untuk membiayai pem-bangunan pasar cindremata yang te-lah dua kali terbakar dalam tahun ini.
Menurut Abdulloh, DPRD mendorong untuk membangun kembali pasar dengan anggaran dari APBD bukan dari investor. “Kita menghendaki dibangun dengan kekuatan APBD. Sehingga jelas aset kita terdata dan pendapatan juga jelas. PAD juga kita peroleh,” terang Abdulloh, kemarin.
Menurutnya APBD kota 2016 memiliki kemampuan membiaya pembangunan pasar cindremata kebun Sayur. “Belum kita putuskan memang apakah pakai APBD atau investor. Besar kemungkinan kita bangun kekuatan APBD karena di beberapa tempat pola BOT ini menyengsarakan aset. Jadi itu pertimbangan DPRD dibangun APBD ,” terangnya.
Pola BOT, katanya, pemkot hanya diuntungkan pada awalnya saja namun setelah itu keuntungan lebih rasakan kepada investor. Banyak aset yang hilang dan banyak yang tidak komit-men pada perjanjian itu. Makanya DPRD mendorong semampu mung-kin pakai APBD sendiri,” terangnya.
Melalui APBD Perubahan 2015 ini, DPRD dan pemkot akan membuat DED pembangunan pasar kebun Sayur. “ Setelah ada DED-nya kita akan duduk kembali pemkot, DPRD dan kita akan undang masyarakat pedagang,” ujarnya.
Abdulloh belum mengetahui besaran pembangunan pasar Kebun Sayur. Soal kerjasama satu paket yang terjalin antara pemkot dengan PT Gusher yang saat ini mengelola Plaza Kebun Sayur I, Abdulloh me-nilai hal itu tidak satu pa-ket. “Yang bunsay satu ya (PT Guser) tapi yang ini (terba-kar) tidak satu paket. Kami hendaki di-bangun den-gan kekuatan APBD,” tandasnya.
Terpisah Ko-misaris PT Gusher Mitra Sejahtera (GMS) Agung Laksamana mengatakan, pihaknya akan melakukan revitalisasi jika sudah tidak ada pro.
PT GMS sen-diri sudah be-berapa kali melakukan audiensi dengan peda-gang. Namun belum ada hasilnya. Pada dasarnya, ketika mereka bersedia direvitalisasi, kami siap,” tambahnya.
Lanjutnya, revitalisasi Pasar Inpres sebetulnya satu paket dengan pembangunan Plaza Kebun Sayur (Bunsay) yang juga dilakukan PT GMS. Dimana pengerjaannya dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama adalah pembangu-nan Plaza Bunsay. Pedagang yang tahu kondisi di dalam Plaza Bunsay yang sepi lantas menolak revitalisasi di Pasar Inpres. Sehingga revitalisasi Pasar Inpres yang yang seharusnya dilakukan sebagai tahap II tak terealisasi hingga sekarang.(din)

Sumber: koran kaltim