Bangun Sekolah, Perbanyak RKB

Komisi IV DPRD kota sependapat dengan walikota jika pemerintah kota memperioritas penambahan ruang belajar di sekolah yang sudah ada ketimbang menambah sekolah setiap tahunnya. Hal ini dikarena proses pembangunan yang kerap terkendala pada keterbatasan lahan.
Sekretaris Komisi IV DPRD kota M Jhon Ismail mengatakan, kondisi ini terjadi akibat tidak berbanding lurus antara jumlah sekolah dengan anak usia sekolah.
Di samping itu, juga ditemukan sejumlah sekolah di Balikpapan yang masih kekurangan ruang kegiatan belajar (RKB) karena keterbatasan lahan sekolah. Karena itu penambahan RKB lebih ideal dilakukan secara vertical/ke atas.
Seperti SD 30, Kelurahan Gunung Samarinda Baru yang hanya memiliki luasan lahan 2500 meter dengan jumlah ruang kelas delapan namun jumlah rombongan belajar (rombel) sebanyak 16. Sementara fasilitas lain seperti toilet, perpustakaan masih sangat minim.
“ Memang ini harus lebih dipikirkan kedepan bersama solusi. Kalau membangun sekolah baru itu memakan waktu,” ujarnya, kemarin.
Menurutnya untuk membangun sekolah baru, minimal dibutuhkan waktu empat tahun. Yakni mempersiapkan lokasi, penetapan lokasi, pembebasan lokasi, pembuatan DED dan proses fisiknya. “Jadi satu sekolah bisa makan waktu empat sampai lima tahun,” tandasnya.
Karena itu langkah idealnya, pemerintah sambil membangun sekolah yang sudah clear and clean lahan, pemerintah kota juga melakukan penambahan ruang kelas untuk menambah rombongan belajar baik di negeri maupun swasta.
“Untuk mengantisipasi itu karena tidak berbanding lurus ini kita menambah RKB-RKB saat ini. Tapi tetap kita progress menambah sekolah-sekolah yang ada di Balikpapan,” tandasnya.
Diketahui jumlah sekolah di Balikpapan untuk tingkat sekolah dasar negeri (SDN) berjumlah 123 sekolah, tingkat SMP berjumlah 23 sekolah, tingkat SMA 9 sekolah dan tingkat SMK 6 sekolah. (din)

“ Memang ini harus lebih dipikirkan kedepan bersama solusi. Kalau membangun sekolah baru itu memakan waktu,”

 

Sumber: koran kaltim