Idealnya Tiap Tahun Bangun Sekolah

Minimnya sekolah negeri di Kota Minyak terus menjadi sorotan berbagai pihak. Kali ini legislatif mendorong percepatan pembangunan SMK 7 Balikpapan. Bila pusat pendidikan ini rampung, diperkirakan bisa mengurai kepadatan siswa di sekolah kejuruan di Balikpapan.

Seperti diketahui, dari 2011 sampai 2015 hanya SMK yang bertambah satu. Sisanya nihil. Adapun jumlah sekolah negeri terdapat 174 unit. Terdiri dari 1 TK unit, 136 SD, 22 SMP, 9 SMA, dan 6 SMK. Sedangkan sekolah swasta sebanyak 250 unit, dengan rincian 137 TK unit, 40 SD, 38 SMP, 11 SMA, dan 24 SMK.

Belum bertambahnya sekolah negeri baru itu tidak sejalan dengan meningkatnya kelulusan pelajar di Balikpapan. Pada 2011 terdapat 89.493 siswa yang lulus, kemudian meningkat pada 2013 menjadi 91.524, dan bertambah lagi tahun 2014 sebesar 94.121. Rencana pembangunan SMK 7 di Kelurahan Margo Mulyo menjadi angin segar.

“Bahkan kalau perlu di setiap kecamatan harus ada SMK. Agar tidak terpusat di kota saja. Pembangunan juga harus sesegera mungkin. Kapan lagi, kalau tidak sekarang? Terlebih untuk pembangunan SMP,” kata Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Ida Prahastuty, kemarin (12/9).

Sejatinya, lanjut dia, lima tahun lalu di setiap tahun pengeluaran anggaran Balikpapan bisa berdiri sekolah-sekolah baru, khususnya SMP. Tapi nyatanya, lima tahun terakhir tak ada penambahan SMP.

Menurut dia, sejatinya dari jumlah SMP di Balikpapan, tak dapat menampung terlalu banyak siswa baru lulusan SD. Sehingga banyak yang tak tertampung.

“Jumlahnya jadi tak sebanding. Harusnya pemerintah bisa menambah lagi. Ada SMP 23 di Balikpapan Timur, tapi masih belum beroperasi, karena kurang sarana dan prasarana. Pemkot harus lebih aktif, melengkapi. Agar tahun depan sudah bisa menerima siswa,” harapnya.

Selain itu, ia mengimbau kepada pemkot tak hanya bisa membangun. Pemerintah dituntut aktif mengevaluasi. Khususnya sekolah swasta. “Evaluasi peningkatan mutu sekolah swasta. Agar bisa menghasilkan daya jual dan saing yang positif dengan sekolah negeri. Jadi sekolah swasta dan negeri bisa bersinergi ke depannya,” ujar politikus Partai Golkar ini. (*/en/rom/k15)

Sumber: kaltim post