Waspadalah, Kualitas Udara Sudah Tak Sehat

KONDISI kabut asap di Kota Minyak memang belum masuk dalam kategori parah. Namun, sudah dianggap tak baik untuk kesehatan terutama pada dinihari dan pagi hari. Sementara untuk jalur penerbangan sendiri disebut masih aman.
 
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Abdul Haris Zulkarnain mengatakan, jarak pandang pagi hari di Balikpapan sekitar 4 kilometer. Sehingga masih aman untuk penerbangan. Sementara pada siang hari jarak pandang masih mencapai 8-10 kilometer.
 
“Ini asap kiriman, lebih banyak dari Balikpapan Utara. Dari barat dan Kalsel juga banyak. Balikpapan tidak ada, karena jumlah hutannya sedikit,” terangnya. Asap itu terbawa angin, sehingga Balikpapan menjadi salah satu yang terkena dampaknya.
 
Ia menjelaskan, angin membawa asap dari Kalimantan Selatan, Kutai Barat maupun Kalimantan Tengah ke arah timur atau Selat Makassar. Asap kiriman yang menyelimuti Balikpapan karena pola arah angin yang bertiup. Yakni angin datang dari arah tenggara, kemudian dari arah selatan, dan juga dari barat daya.
 
Angin berembus dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Karena berada di tepi laut, Balikpapan dan pesisir timur Kaltim yang menerima banyak sinar matahari menjadi daerah bertekanan rendah sehingga menjadi salah satu yang dilewati asap.
 
Di Balikpapan sendiri tidak terpantau ada titik panas atau hot spot. BMKG Balikpapan mencatat sekira 1.363 titik panas atau hotspot terpantau melalui satelit Terra Aqua di wilayah Kalimantan. Untuk di Kaltim titik panas yang terpantau sebanyak 231 titik. Sementara titik panas terbanyak ada di Kutai Barat sebanyak 68 titik panas. Di wilayah Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara, terpantau adanya 1 titik panas.
 
Di Kaltara ada 11 titik panas yakni di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Barat ada 113 titik panas yang terpantau hingga saat ini. Sementara di Kalimantan Selatan ada 152 titik panas.
 
Sementara itu, jika berkaca pada tahun sebelumnya, sepanjang September memang lebih banyak hari-hari tanpa hujan. Hujan diprediksi baru akan intens terjadi pada Desember mendatang. (*/rsh/rom/k18)
 
 
Sumber : Kaltimpost