PENGUNJUNG MANGROVE CENTER

Setahun Capai 4.000 Orang

Balikpapan – Keindahan Hutan Mangrove Graha Indah yang terletak di RT 14, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, ternyata cukup menarik wisatawan untuk berkunjung.

Menurut Ketua Mangrove Center Graha Indah Balikpapan Agus Bei, setiap bulan jumlah pengunjung mencapai kurang lebih 300 samapai 400 orang atau mencapai sekira 4.800 pengunjung setiap tahun.

            “Rata-rata para pengunjung mengagumi hutan mangrove ini,”kata Agus Bei kepada Balikpapan Pos, Jumat (25/9).

            Saat ini, kata Agus Bei, lokasi Mangrovw Center masih membutuhkan sejumlah fasilitas pendukung seperti toilet, fasilitas kuliner, dan listrik. Kawasan Hutan Mangrove Center luasnya kurang lebih 150 hektare, meliputi bagian utara Teluk Balikpapan yang memanjang dari barat ke timur. Semakin ke utara, kawasan rawa menghilang, ada tanah keras.

            Kawasan utara Mangrove Center berbatasan langsung dengan fasilitas permukiman dan industry, bagian dari Kawasan Industri Kariangau (KIK). Di sisi selatannya berbatasan dengan kawasan industry yang sudah terlebih dahulu ada, kawasan yang dahulunya Pelabuhan Somber. Di lokasi itu masih beroperasi beberapa galangan kapal.

            Hutan Mangrove Center berada di salah satu tepian Sungai Somber. Sejak dicanangkan sebagai kawasan konsevasi Juli 2010 lalu. Hutan mangrove Center menjadi ikon wisata Kota Balikpapan. Namun, mulai terancam akibat aktivitas manusia di sekitar mangrove.

            Gerakan menanam mangrove di Sungai Somber dimulai 10 tahun lalau, dan dipelopori Agus Bei. Perlahan, gerakan ini meluas dan dilakukan warga. Hasilnya, kawasan ini menjadi daya tarik wisata. Pengunjung bisa menyusuri Sungai Somber sembari menikmati pemandangan mangrove.

Ada 40 jenis mangrove tumbuh di Mangrove Center. Bakau atau Rhyzopora mucronata menjadi tumbuhan dominan.

Tidak kurang dari 400 ekor bekantan. Nasalis larvatus atau proboscis monkey, kera berhidung mancung dan berbulu oranye hidup di kawasan ini. Di Hutan Mangrove Center Kariangau, kita bisa menyewa perahu kelotok untuk berkeliling menyusuri Sungai Somber selama 30 menit bolak – balik, dan tentunya ditemani tour guide.

Selama menyusuri sungai dengan kelotok, kita bisa melihat bekantan yang sedang mencari makan. Jumlahnya cukup banyak, terutama saat menjelang sore. Banyak tampak keluarga bekantan yang keluar mencari makan di pucuk pohon mangrove yang menjulang. Terasa seperti menyusuri pedalaman Kalimantan, karena di sebelah kanan dan kiri terdapat hutan mangrove yang rimbun. Kalau mesin kelotok dimatikan, hanya kedengaran suara alam, burung berkicau dan suara bekantan. Sangat terasa suasana hutan. (vie)

 

Sumber : BalikpapanPos