Sebagian Besar Sanitasi Bermasalah

DPRD Sidak ke Sekolah, Sapras Harus Dibenahi

Menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun 2014 atas sarana dan prasarana (sapras) sekolah khususnya bidang kesehatan serta sanitasi, Komisi IV DPRD Balikpapan yang diketuai Ida Prahastuty bersama Wakil Ketua DPRD Balikpapan Syarifuddin Odang inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah.

Kemarin (27/10) ada 33 sekolah di Balikpapan Selatan yang ditinjau mulai SD hingga SMA/SMK. “Dari inventarisasi berdasarkan LHP BPK RI itu, hampir semua sekolah toilet dan sanitasi belum baik. Dan masih terkesan dari kotor,” katanya.

Ida menyebut, dari LHP BPK itu sapras dan sanitasi kesehatan sekolah yang harus diperbaiki untuk SD berjumlah 60 sekolah, SMP ada 22 sekolah, dan SMA ada 9 sekolah serta SMK berjumlah 6 sekolah.

“Yang kami tinjau baru Balikpapan Selatan, khususnya mereka yang mendapatkan catatan soal sanitasi dan kebersihan di toilet sekolah. Sementara ini, kami fokus menyikapi LHP BPK ini,” tutur Ida didampingi anggota Komisi IV lainnya, Hj Fitriati.

“Dari hasil sidak kami ada sekolah yang sudah memenuhi standar kebersihan sanitasi. Pola hidup sehat sudah ada, tapi sebagian besar harus mendapat perhatian. Jadi masih banyak toilet-toilet yang perlu perbaikan dan penambahan untuk lebih bersih,” jelasnya.

Dalam sidak itu, kata Ida, banyak sekolah yang tidak memiliki tenaga khusus yang membersihkan toilet. “Jadi masih dibebankan ke guru atau murid untuk membersihkan ramai-ramai,” beber politikus Partai Golkar ini.

Dikatakan, Komisi IV menilai pola-pola hidup sehat di lingkungan sekolah masih harus ditingkatkan dan perlu didorong dari DPRD. Seperti perbaikan dan penambahan toilet. “Idealnya memang satu toilet itu untuk 30-40 siswa, tapi di sini satu toilet untuk ratusan pelajar. Ada sekolah terdapat 400-500 pelajar, namun toilet yang tersedia hanya enam unit,” katanya.

Ida menjelaskan, target pembenahan sapras sanitasi sekolah sudah berjalan, namun teknisnya di Dinas Pendidikan Balikpapan. “Tahun ini kalau tidak salah untuk perbaikan sapras di sekolah sekitar Rp 9 miliar,” katanya.

Dalam sidak ke sekolah itu, Komisi IV membagi tiga tim, yakni masing-masing tim meninjau 11 sekolah baik SD, SMP maupun SMA/SMK negeri.

Ia menambahkan, jika sekolah memiliki sanitasi yang baik bagi lingkungan dan siswa, maka akan menunjang proses belajar-mengajar. Sehingga diharapkan hasil belajar akan lebih maksimal dalam mendukung program MDGs nasional.

Senada, Syarifuddin Odang menambahkan, sidak ini harus lebih ditingkatkan. “Inilah pentingnya sidak, karena laporan terkadang berbeda jauh di lapangan,” katanya.

Ia menuturkan, sidak sapras ini bertujuan membangun karakter anak dan harus dimulai dari lingkungan sendiri. “Dari sidak ini kami akan melakukan RDP (rapat dengar pendapat), mengundang pihak sekolah, Disdik, dan pengawas. Adapun jadwalnya sekira 1 hingga 2 minggu ke depan,” pungkasnya. (ara/sos/rom/k15)

 

Sumber: Koran Kaltim