Puskesmas di Balikpapan Masih Kekurangan Dokter

Bahas Pelayanan Kesehatan, Dewan Singgung DBD

 

Komisi IV DPRD Balikpapan mengundang Dinas Kesehatan Kota (DKK) dalam rapat dengar pendapat (RDP) membahas pelayanan kesehatan di puskesmas 24 jam. Pelayanan di puskesmas dianggap belum maksimal karena dokter kadang tak ada di tempat. RDP juga membahas penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) yang jumlah korban meninggalnya sudah 22 orang.

Dalam di ruang rapat Gedung DPRD Balikpapan, kemarin (10/11), wakil rakyat menganggap kinerja juru pemantau jentik (Jumantik) yang ada di tiap RT masih belum maksimal. Terbukti jumlah kematian meningkat menjadi 22 orang tahun ini. Tahun lalu hanya 14 orang. Artinya, jika ada enam korban meninggal lagi akan menjadi KLB (kejadian luar biasa).

Sementara itu, sampai saat ini jumlah kasus DBD sudah 1.923 kasus dengan jumlah terbanyak di Kelurahan Sepinggan. “Kami selama ini sudah melaksanakan sesuai SOP (standar operasional dan prosedur, Red) yang ada. Penyuluhan ke lapangan, penaburan abate sampai fogging. Sampai sejauh ini SOP penanganan yang dipakai Kementerian Kesehatan masih 3M Plus itu, itu yang kami terapkan,” kata Kepala DKK dr Balerina.

Soal kinerja Jumantik yang dianggap belum optimal, dikatakan dari segi jumlah sudah ideal. Hanya saja DKK tak mengetahui apakah praktik di lapangan benar-benar dilakukan penaburan abate secara merata. “Karena banyak juga masyarakat yang tidak mau, khususnya kalangan menengah ke atas. Padahal itu bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,” tambahnya.

Menghadapi musim penghujan, ia berharap masyarakat waspada dan terus melakukan 3M Plus. Yakni menguras, mengubur, menutup, plus menabur abate. Ia berharap tidak ada lagi korban jiwa sampai akhir tahun mendatang.

Sementara itu, diakui jumlah dokter di puskesmas 24 jam masih kurang. Idealnya setiap puskesmas ada lima dokter, lima perawat, dan lima bidan. Namun, baru Puskesmas Klandasan Ilir, Mekarsari, dan Baru Ulu saja yang sudah memenuhi standar tersebut. Empat puskesmas 24 jam lainnya masih belum memenuhi standar itu. Di antaranya Puskesmas Kariangau, Karang Joang, dan Manggar Baru.

 

Sumber: Kaltim Post