Tahun ini, untuk ke tiga kalinya Kota Balikpapan meraih Piala Adipura Kencana. Penghargaan Adipura Kencana yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI kepada kota-kota dengan hasil penilaian tertinggi, dan melebihi batas pencapaian yang ditetapkan. Penilaiannya meliputi berbagai aspek terkait lingkungan hidup seperti pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan tanah, perubahan iklim, sosial, ekonomi, serta keanekaragaman hayati.
Hal itu menunjukkan bahwa Kota Balikpapan adalah salah satu kota yang konsisten dalam mengelola kebersihan dan lingkungan hidup. Kepala BLH D Kota Balikpapan, Suryanto, menyatakan bahwa sebuah kebanggaan bagi kota ini bisa mempertahankan Adipura Kencana. Sebab, setiap tahun kriteria penilaian selalu bertambah. Setiap kota tidak hanya dituntut untuk mempertahankan tapi juga melakukan inovasi. Terutama pada aspek lingkungan hidup seperti pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan tanah, perubahan iklim, sosial, ekonomi, serta keanekaragaman hayati.
Inovasi yang dilakukan pemerintah kota Balikpapan, salah satunya penunjukan 13 RT di Kelurahan Gunung Bahagia sebagai percontohan pengelolaan sampah terpadu. Masyarakat pada 13 RT tersebut dituntut memilah sampahnya sebelum membuang. Pembuangan sampah organik dan anorganik juga dijadwal. Pemkot juga menutup tujuh tempat penampungan sampah dan diganti dengan 29 halte sampah. Sampah yang dipilah diharapkan bisa sepenuhnya didaur ulang.

Penghargaan ini adalah milik seluruh masyarakat. Karena tanpa ada dukungan dari masyarakat, lingkungan yang sehat, tertata, rapi, dan indah tidak akan pernah terwujud.