Defisit Rp570 Miliar Ditutupi dengan Silpa

APBD 2016 Disepakati Rp3,1 Triliun


DPRD bersama Pemerintah kota Balikpapan menyetujui Rancangan APBD 2016 menjadi Perda APBD 2016. Persetujuan itu diambil dalam rapat paripurna DPRD yang mengagendakan pandangan akhir fraksi-fraksi mengenai RAPBD 2016, Senin (30/11).
Enam fraksi yakni FPG, PDI Perjuagan, Gerindra, Hanura, Demokrat, PKS dan fraksi Nasdem PPP sepakat atas pembahasan RAPBD 2016 menjadi Perda.
Persetujuan itu dituangkan dalam berita acara persetujuan bersama yang ditandatangani Ketua DPRD Abdulloh, walikota Rizal Effendi bersama tiga wakil ketua DPRD yakni Thohari Aziz FDI Perjuangan, SAbaruddin dari Fraksi Gerindara dan Syarifuddin Odang fraksi Hanura.
Dalam penjelasan sekretaris DPRD dan Walikota Rizal Effendi, belanja daerah tahun 2016 sebesar Rp3,1 triliun lebih dan pendapata daerah Rp2,5 triliun lebih sehingga defisit Rp570 miliar.
Walikota Rizal Effendi mengatakan defisit itu dapat ditutup dengan pembiyaan daerah yang berasal dari penerimaan daerah yakni sisa lebih penerimaan anggaran 2015 yang direncanakan Rp565 miliar lebih. “ Terdiri dari pelampauan pendapatan Rp33 miliar dan penghematan belanja 488 miliar lebih dan kegiatan yang belum direalisasiakn sampai akhir tahun 2015 Rp148 miliar lebih,” terang Rizal.
Sehingga kata Rizal secara keseluruhan struktur anggaran yang dibuat pemerintah menganut sistem anggaran berimbang. “APBD 2016 yang telah disepakati selanjutnya akan disampaikan ke Gubernur untuk dievaluasi. Insya Allah pertengahan Desember 2015 dapat ditetapkan bersama,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua DPRD Abdulloh mengatakan deficit yang terjadi pada APBD 2016 tidak perlu dikhawatirkan Karena sudah ditutupi oleh Silpa positif APBD 2015 yang masih berjalan. “Aman. Jadi belanja 2016 dari RAPBD yang sudah kita sepakati Rp3,1 triliun. Kemudian silpa Rp500 mliliar sekian tapi itu Silpa positif dan penyerapan APBD 2015 masih 75-80 persen. Mudah-mudahan akhir desember bisa terserap 90-97 persen,” tandasnya.
Lonjakan defisit 2016 sebenarnya kata Abdulloh sebesar Rp320 miliar namun peningkatan belanja dan menutupi defisit maka Silpa dinaikan. “ Alhamdulillah ini defisit termasuk yang paling kecil. Tahun 2015 lalu defisit kita hampir Rp800 miliar,” terangnya.
2016 katanya masih menuntaskan pembayaran proyek tahun jamak seperti Stadion dan BIC sehingga banayk anggaran tersedot. “ Belum lagi anggaran kemarin tersedot di anggaran pilkada sekitar Rp80 miliar,”sebutnya.
“ Di 2016 ini tidak ada anggaran baru yang besar ya kita focus menulasi pembayaran multiyears. Karena kemarin belum sepenuhnya teranggarkan di sana (2015),” tutupnya.(din)