Warga Gunung Bahagia Minta Infrastruktur

Persoalan infrastruktur jalan menjadi isu utama yang disampaikan warga Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan saat anggota DPRD Kota Fraksi Golkar H Johny NG menggelar reses di RT 37, Rengganis Kelurahan Gunung Bahagia, kemarin.
Sekretaris RT 37 Ayi mengutarakan saat ini masih ada jalan lingkungan (jalan Malioboro) sepanjang 400 yang belum dicor. Jalan tembus itu menuju jalan MT Haryono Dalam. “Itu lebarnya 3 meter, PU sudah punya DEDnya kita berharap 2016 sudah bisa dilakukan pengecoran,” tuturnya.
Diperkirakan anggaran pengecoran jalan tersebut sebesar Rp750 juta. “Kalau itu jadi kita tidak perlu lagi mutar melalui peru-mahan lalu ke jalan Ruhui Rahayu. Cukup lewat jalan ini. Jadi bisa kurangi kepadatan di simpang Balikpapan baru,” tandasnya.
Warga juga meminta pembuatan drainase di sekitar lingkungan mereka karena sudah pernah dilakukan perhitungan dan pengukuran oleh Dinas PU. Reses Ketua Fraksi Golkar ini juga dihadiri warga dari RT 10, 22, 25 Ruhui Rahayu Kelurahan Gunung Bahagia.  Sabirin warga RT37 mengusulkan dibantu penerangan jalan umum. “Ssekarang ini baru tiga titik, ya kalau bisa separuh dulu karena Jalan Malioboro kalau malam gelap. Takut ada pencurian,” pintanya.
Irsan, warga RT 10, meminta bantuan semenisasi jalan di lingkungannya. Saat reses sebelumnya , permohonan itu sudah diajukan namun belum ada kejelasan.”Lalu waktu tim pak Johny turun kita minta itu tapi belum terealisasi, “ keluh Irsan.
Sementara Abdul Wahid, warga RT22, secara terus terang menagih janji polisiti golkar ini. Di lingkungan terdapat 10 tutupan drainase yang berlubang.” Pak Johny pernah janji itu. Kalau janji itu hutang pak. Lubang itu tidak pernah diperbaiki, anak-anak sempat ada masuk ke lubang,” ungkapnya sambil menunjukan foto anak-anak masuk ke lubang drainase.
Atas permintaan warga ini, Johny akan mengecek kembali ke dinas PU soal usulan proyek yang sudah ada perencanaannya. “ Kalau sudah ada DED-nya biasanya itu diprioritaskan karena pemerintah kota juga punya program prioritas,” ujarnya.
Dari sekian usulan itu, terang dia, yang bisa dipriortaskan pada 2016 adalah pembangunan drainase di lingkungan RT37. “Kalau menyangkut jalan saya pikir saya harus hitung dulu berapa biayanya. Nanti lapor PU untuk tinjau baru nanti ditindaklanjuti apakah pakai dana APBD murni, atau dana POM atau dana aspirasi. Yang penting jangan sampai warga tidak nyaman karena jalan rusak. Itu tugas kita perjuangkan itu,” terangnya.
Dia mengakui, di daerah ini suara dukungannya sangat signifikan karena itu sudah jadi kewajibannya memperjuangkan aspirasi masyarakat. “Dulu di sini agak kumuh tapi kelihatan saya melintas  sudah bagus.Ke depan harus lebih baik dan kedepan saya berkewajiban menjaga itu,” tandasnya.
Dia menambahkan, apa yang disampaikan warga merupakan hal lazim dalam reses seperti jalan, drainase, penerangan jalan, persoalan lainnya. “Aku akan perjuangkan melalui reses saya di sini. Sekarang inikan lagi defisit nah sekarang DED itukan tergan-tung siapa yang mengiring itu. Kalau anggota dewan yang usaha-kan itu akan lebih cepat karena pasti ada prioritas-prioritas yang disampaikan,” tukasnya. (din)


Sumber: Koran Kaltim