RESEP BERTAHAN DI TENGAH GONCANGAN

Dengan kesungguhan, usaha apapun bisa bertahan dan berkembang. Di tengah goncangan ekonomi sekalipun.

Termasuk koperasi. Pembangunan dan pembinaan koperasi di Balikpapan dan Kaltim menunjukkan dampak positif. Jumlah anggota dan volume usaha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

 

 

Di Kalimantan Timur, perkembangan koperasi bertumbuh sebesar 9,76%. Selama 5 tahun, (2009 – 2013), dari 4.128 unit
koperasi menjadi 5.919 unit koperasi, dengan jumlah anggota koperasi mencapai 390.360 anggota.

 

Konsekuensi itu dibarengi kenaikan volume usaha hingga tembus Rp 1.486.963.000.000. Dan dari situ, sisa hasil usaha (SHU) meningkat sangat pesat hingga Rp 590.499.000.000 atau naik 85,64%.

 

Berdasarakan data penilaian kesehatan yang dihimpun Deputi Pembiayaan Kemenkop dan seluruh Dinas Koperasi dan UKM di Indonesia, penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) sudah dilakukan kepada 88,7% atau 46.010 unit dari 51.873 unit KSP pada 2014. KSP tersebut mampu memenuhi persyaratan penilaian seperti, pelaksanaan RAT (Rapat Anggaran Tahunan)

rutin, memiliki volume pinjaman di atas Rp 1 miliar berdasarkan akuntan publik, dan sudah beroperasi setahun.

 

Adapun hasil penilaian kesehatan terhadap 46.010 unit KSP tersebut antara lain, sebanyak 6,778 unit atau 14.73% dinyatakan sehat, sekira 32,850 atau 71% cukup sehat, penilaian kurang sehat kepada 6,276 unit atau 13.64%, dan yang tidak sehat sangat sedikit, yakni 106 unit atau 0.23%.

 

Dalam meningkatkan pembinaan untuk memacu perkembangan koperasi di Balikpapan dan Kalimantan Timur, Disperindagkop
melakukan banyak upaya dan langkah-langkah. Selain menggelar berbagai diklat dan pelatihan untuk anggota koperasi, dibuat juga ukuran-ukuran keberhasilan pembinaan, seperti klasifikasi koperasi, pemeringkatan koperasi, dan pendampingan lain yang bertujuan menyehatkan organisasi koperasi itu sendiri.

 

KSP yang dinyatakan sehat berfungsi sebagai lembaga keuangan nonbank yang bisa menjadi tempat alternatif pelaku UMKM mengakses pembiayaan. Tentu, pendampingan di Balikpapan juga diharapkan agar koperasi bisa sehat dan mampu mendongkrak permodalan pelaku UMKM pada umumnya. [*]