Doa dan Zikir Bersama di Waduk Manggar

Balikpapan, Humaspro – Masalah air bersih masih menjadi topik utama di Kota Balikpapan. Waduk Manggar sebagai salah satu sumber air baku bagi masyarakat Kota Balikpapan saat ini mengalami kekeringan. Minimnya curah hujan yang turun di wilayah Balikpapan menjadi faktor utama kekeringan tersebut. Terhitung debit air di Waduk Manggar berada pada level ketinggian 5.15 meter pada Rabu (17/2/2016).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan bersama jajaran Pemerintah Kota Balikpapan mengadakan doa dan zikir bersama di area Waduk Manggar KM 12, Rabu (17/2). Doa dan zikir bersama ini dihadiri pula oleh Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Haidir Effendi berserta jajaran.

Dirut PDAM mengatakan target PDAM saat ini mengoptimalkan agar level ketinggian Waduk sampai di 5.5 meter, walaupun standar ketinggian level normal adalah 10 meter. “Dengan bertambahnya ketinggian level air di 10 cm yang sebelumnya 5.01 meter itu berarti menambah ketersediaan air maksimal dua hari untuk dapat kita salurkan ke masyarakat”, paparnya. Dirut PDAM menambahkan sejauh ini PDAM menggilir pasokan air ke setiap wilayah Balikpapan dengan ketersediaan air yang sangat kurang di Waduk Manggar.

Sementara itu Ketua MUI Kota Balikpapan KH. M. Anas Mochtar mengatakan bahwa krisis air di Kota Balikpapan merupakan ujian yang diberikan Allah SWT. “Yang dinamakan ujian itu kan tidak sekali saja, bisa sekarang, besok atau besok lagi. Sekarang bagaimana kita mengukur keimanan kita untuk dapat menerima ujian tersebut dan mengambil hikmah dari ujian tersebut”, ujarnya.

Dengan diadakan doa dan zikir bersama ini pemerintah Kota Balikpapan bersama dengan MUI dan masyarakat berharap hujan segera mengguyur kota Balikpapan khususnya di area Waduk Manggar KM 12. Selanjutnya MUI berniat akan mengumpulkan sedekah, infak melalui surat edaran yang akan disebar ke tempat-tempat umum seperti terminal dan pasar. Hal ini dilakukan agar kota Balikpapan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. (hms/ecs)