Pastikan Anda Menyaksikan GMT di Balikpapan

Balikpapan, balikpapan.go.id – Sembilan hari lagi, tapatnya pada tanggal 9 Maret 2016 fenomena alam berupa Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi.  Kota Balikpapan merupakan salah satu kota besar dari 11 provinsi di Indonesia yang akan dilintasi GMT. Diyakini akan berdampak positif pada sektor pariwisata di Balikpapan, sejumlah acara  pun telah disiapkan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Balikpapan menyambut wisatawan dan ilmuwan baik domestik maupun mancanegara yang secara khusus akan mengunjungi Kota Balikpapan untuk menyaksikan peristiwa tertutupnya seluruh piringan matahari.

Dua lokasi yaitu Pantai Banua Patra (komplek Lapangan Merdeka) dan Pantai Manggar Segara Sari merupakan dua titik lintasan yang disiapkan untuk menyaksikan dan melakukan pengamatan terjadinya GMT yang berlangsung di Kota Balikpapan. Tak kurang, perwakilan dari 12 negara sahabat  telah menyatakan akan hadir menyaksikan GMT di Balikpapan.  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak pun direncanakan akan hadir di Pantai Banua Patra dan menyaksikan GMT.

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disporabudpar Balikpapan, Irfan Taufik, selaku panitia acara menyatakan bahwa panitia telah menyiapkan sejumlah acara menyambut datangnya peristiwa  GMT yang melintas di Kota Balikpapan.

“Pengamatan gerhana matahari total, acara dimulai sekira pukul 07.00 wita. Jadi pada pukul 07.25 mulai gerhana, pukul 08.33 gerhana total dan pukul 09.53 berakhir gerhana,” ujar Irfan.

“Di Banua Patra gerhana matahari total akan terjadi  selama 1 menit 15 detik, kalau di Pantai Manggar sekitar 50 detik,” lanjutnya.

Mengenai kesiapan Kota Balikpapan menyambut GMT, Irfan menjelaskan bahwa Diporabudpar akan menyelenggarakn berbagai acara untuk digelar dikedua lokasi tersebut.

“Untuk acara di Banua Patra ada pagelaran Rampak Gendang persembahan dari Polairud, panggung hiburan yang dimeriahkan artis, pemecahan rekor makan kue mantau (sebanyak 2119 kue mantau-Red), fashion show, pameran pangan, dan pagelaran seni budaya. Kalau yang di Manggar acaranya pesta laut, olahraga tradisonal seperti Paraga, Sumpit, Bahadang, peresmian Patung Beruang Madu, lomba perahu naga dan perahu hias, dan festival kuliner,” terang Irfan.

Seperti diketahui, GMT merupakan fenomena alam yang mengesankan yang sangat langka terjadi. GMT terakhir terjadi di Indonesia 32 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 1983.  Untuk dapat mengamati GMT dapat menggunakan alat bantu berupa teleskop.(hms/nov)