Alami Kebutaan karena Lensa Kontak

Viva Permata Dona (23) terbaring lemah di indekos Hotel Asria, Gang Sepakat, Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan, kemarin. Ia kerap berteriak sambil berbaring tertelungkup sembari menutup mata.

Merlianti (49), ibunya, mengatakan putrinya mengalami kebutaan sejak 1,5 tahun lalu. “Kebutaan terjadi karena retinanya putus. Ia jadi berdiam diri, berhalusinasi dan depresi sehingga berteriak,” ujar perempuan wiraswasta ini kepada Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Ida Prahastuty yang mengunjungi putrinya.

Menurut Merlianti, sebelum memilih berbaring sepanjang hari, Dona, sapaan Viva Permata Dona, kerap menyakiti dirinya sendiri. Tak jarang ia memukul-mukul matanya.

“Dona suka memukul matanya karena mengaku mendapat bisikan. Jadi, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Dona dengan kemauannya sendiri minta tangannya diikat,” imbuhnya.

Kebutaan Dona akibat kebiasaan memakai lensa kontak saat tidur. Dona sempat empat kali menjalani operasi mata di Jakarta menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun sayang, hingga operasi terakhir pada September 2015, tak membuahkan hasil.

“Yang dia lihat hanya cahaya terang saja,” ujarnya.

Padahal, Dona merupakan perempuan yang supel dan mempunyai banyak teman ketika berkuliah di jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Tridharma Balikpapan. Ia juga kerap menjajal dunia hiburan di Jakarta. “Dia pernah jadi pemain figuran di sebuah sinetron. Sebelum buta juga ia dipanggil untuk kembali main di untuk sinetron. Tapi, tidak jadi karena ia mengalami kebutaan secara mendadak setelah bangun tidur,” bebernya.

Ida Prahastuty akan berusaha membantu pengobatan Dona agar pulih dan hidup normal kembali. Ia meminta rekaman medis dan data lengkap agar segera bisa ditindaklanjuti.

“Paling lambat hari Senin (29/2) bisa kami terima agar bisa kami konsultasikan dengan Dinas Kesehatan Balikpapan,” tuturnya. (*/ane/fir/k15)

Sumber: Kaltim Post