Mengkhawatirkan, Patung Beruang Madu di Manggar Perlu Bronjong

DPRD Balikpapan sangat mendukung keberadaan patung beruang madu di Pantai Manggar. Sayang, saat ini kondisinya mengkhawatirkan karena nyaris terkikis terkena abrasi di pantai tersebut. Karena itu, DPRD ingin aset pemerintah tersebut terus terjaga. Sebab, patung ini dianggap salah satu ikon sekaligus sebagai tempat hiburan bagi warga.

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa mengatakan, abrasi yang juga disebut erosi pantai tersebut sangat merugikan. Sebab, berdampak pada kerusakan lingkungan pantai. “Fasilitas yang dibangun di sekitar pinggir pantai terancam. Seperti gazebo dan patung Beruang Madu,” ucapnya.

Apalagi, sebutnya, ratusan juta rupiah telah digelontorkan dari dana APBD. Maka menjadi tugas utama menjaga aset pemerintah kota agar terus berdiri. “Kalau sudah rusak dan patungnya jatuh, kerugian yang ditanggung pemkot sangat banyak. Jadi, sayang sekali,” imbuhnya.

Maka, kata dia, usaha perlindungan aset pemerintah sebaiknya dilakukan seoptimal mungkin. Seperti pembuatan penahan ombak maupun pemecah ombak. “Bisa buat bronjong, yang terbuat dari kumpulan batu besar lalu disatukan di wadah kawat yang telah dianyam. Sehingga kalau ombak datang minimal membantu menahan ombak,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pemecah ombak berbahan alami pun dapat menjadi solusi, seperti pohon pinus. “Dari segi lingkungan mungkin bisa melakukan program penanaman pohon,” ungkapnya.

Adapun untuk dana, kata dia, bisa diambil dari dana anggaran tanggap darurat bencana. “Seharusnya disiapkan untuk segala macam bencana,” ujarnya. (*/ane/one/k15)

 

Sumber: kaltim Post