3.849 KK Akan Menikmati Jaringan Gas

Balikpapan, Humaspro - Sebanyak 3.849 kepala keluarga di kota Balikpapan akan menikmati jaringan gas (Jargas) bumi untuk rumah tangga pada September 2016. Jargas nantinya akan digunakan warga sebagai alternatif pengganti LPG bersubsidi.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Balikpapan, Sutadi mengatakan program dengan nilai kontrak 49,78 Milyar tersebut bersumber dari APBN 2016 melalui program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi  dan Sumber daya Mineral Republik Indonesia.

“29 Februari 2016 lalu Kementerian ESDM telah menugasi Pertamina untuk melaksanakan pembangunan jaringan dan pengoperasian jargas di Balikpapan dengan PT. Nindya Karya sebagai rekanannya, dengan target penyelesaian hingga 29 September mendatang” papar Sutadi, kamis pagi (10/9).

Sutadi mengatakan tahap awal pembangunan jaringan gas di Balikpapan akan dilaksanakan di 3 kelurahan, yaitu karang jati, Karang rejo, dan Sumber Rejo. Pada tahun lalu Tim telah melakukan survey dan identifikasi rumah warga  yang akan dipasang Jaringan gas tersebut.

“Oleh pihak ketiga, tiap rumah akan mendapatkan pemasangan Jaringan Gas Rumah Tangga, lengkap dengan meteran (alat pengukur pemakaian gas-Red),” jelasnya.

Sebagai persiapan pemasangan Jaringan gas Rumah Tangga, lanjut Sutadi, rumah-rumah warga yang akan dipasangi jaringan  gas tersebut akan mendapat sosialisasi terkait cara penggunaan, aspek keamanan, hingga keuntungan menggunakan gas.

“Sosialisasi ini akan dikoordinir oleh kecamatan dan kelurahan yang warganya merupakan sasaran program jargas, narasumbernya berasal dari tim teknis yaitu PT. Nindya Karya dan PT. Pertamina,” lanjutnya.

Keuntungan yang akan didapat oleh warga adalah dari sisi pembiayaan yang lebih hemat antara 25-30% dibandingkan dengan menggunakan LPG. Sedangkan dari sisi keamanan, penggunaan Jaringan  gas rumah tangga ini lebih aman dibandingkan dengan tabung LPG yang digunakan oleh masyarakat saat ini.

“Informasi dari Pertamina, tekanan gas pipa ini lebih rendah, kalau LPG itu 8 bar sedangkan gas pipa ini hanya 2 bar. Selain itu jika terjadi kebocoran, gas yang keluar akan langsung menguap keudara sehingga dapat menghindari risiko meledak,” jelasnya. (Hms/mgm)