Dewan Minta Polisi Bubarkan Aksi Konvoi dan Corat-Coret

Saat Siswa Merayakan Kelulusan


Dewan meminta kepada aparat kepolisian untuk memberikan tindakan tegas kepada para siswa SMP/SMA sederajat yang melakukan konvoi dan aksi corat-coret pasca kelulusan.

“Aksi konvoi dan corat-coret ini bisa menyebabkan kecelakaan lalulintas (lakalantas),” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan M John Ismail kepada wartawan Selasa, (12/4)

Diakui John, aksi corat-coret setelah kelulusan ini telah menjadi tradisi pelajar yang merayakan kelulusan. Tapi dirinya menghimbau agar pihak sekolah mencegah aksi tersbut.

"Lulusan dilampiaskan dengan corat-coret baju itu hanya euforia. Tapi kita menyarankan kepada pihak sekolah supaya corat-coret itu tidak ada. Karena biar bagaimanapun baju yang ada itu mungkin masih bermanfaat bagi yang lain, karena masih ada warga Balikpapan yang membutuhkannya. Jadi kami meminta untuk mengambil tindakan jangan sampai ada tindakan corat-coret," ujar politisi PDIP ini.

John juga meminta pihak sekolah untuk melakukan kegiatan positif agar para siswa tidak melakukan aksi corat-coret setelah kelulusan. Hal tersebut agar mampu menghilangkan tradisi corat-coret yang dapat merugikan siswa dan orang lain.

"Sebenarnya itu bisa dihilangkan, hanya saja dari pihak terkait khususnya sekolah-sekolah bisa membuat kegiatan yang lebih positif. Artinya ketika kelulusan itu tidak dilepas begitu saja, tetapi mungkin dibuatkan suatu kegiatan yang sifatnya membuat anak-anak tersebut tidak langsung mencorat-coret. Jadi pihak sekolah harus pandai-pandai membuat program kepada anak-anak tersebut supaya tidak mencoret baju," aku John.

John berharap, aparat kepolisian sigap dan tegas dalam menindak para siswa yang akan melakukan aksi corat-coret serta konvoi pasca kelulusan.

"Pihak kepolisian harus mengambil tindakan tegas. Artinya kalau ada gerombolan yang akan melakukan aksi corat-coret itu dibubarkan saja,” harapnya.(net/vie)

Sumber: Kaltim Post