Kata Ketua DPRD Balikpapan: Gerakan PDAM Lambat

KEKECEWAAN muncul dari Ketua DPRD Balikpapan Abdullah. Pasalnya, janji pembuatan sumur bor masih jauh dari harapan. Sebab, hingga saat ini tahapan pengkajian di kawasan Perumnas dan Somber, belum juga dilaksanakan.

Pembuatan sumur bor untuk mengatasi masalah kekurangan air, pada awalnya harus melalui tahapan pengkajian. Namun, saat dikonfirmasi langsung ke Direktur Umum PDAM Tirta Manggar Balikpapan Ghazali Rahman, hal tersebut belum dilakukan.

“Seharusnya enam bulan lalu sudah masuk proses pengkajian. Jadi pembuatan sumur bisa dilakukan,” ujar Abdulloh saat menggelar reses di gedung serbaguna Batu Ampar, kemarin sore.

Ia meminta langsung ke PDAM untuk menjaga komitmen dalam pelayanan masyarakat. “Komitmen tolong dijaga. Bila sampai hari ini (kemarin) belum dicek dan dikaji, berarti Pak Haidir (Dirut PDAM) membohongi saya,” ungkapnya.

Abdulloh juga meminta untuk mempercepat pembuatan sumur dengan memanfaatkan reservoir yang telah ada. Sebab, bila lama tak digarap, keluhan masyarakat tidak teratasi dan terus bertambah.

"Jangan ada dusta lagi. Tak hanya PDAM yang pusing. Saya apalagi. Banyak warga yang datang ke rumah saya mengeluh masalah air. Jadi tolong, ini sudah kesepakatan mestinya sudah ada action. Kalau memang enggak punya uang, saya kasih uang," kata Abdulloh.

Padahal, kata dia, DPRD telah berupaya menganggarkan dana di APBD yang mengalami efisiensi ini. Namun, ia merasa PDAM bergerak lambat. “Kita sudah berupaya menganggarkan untuk proses pembuatan sumur segera. Makanya PDAM sekali lagi tolong jaga komitmen buat pelayanan masyarakat," kata politisi Golkar itu.

Menurutnya, bila PDAM tidak melaksanakan komitmen dengan tepat dan segera, Abdulloh akan memanggil PDAM untuk mencari titik terang masalah tersebut. Bahkan, tindakan tegas bisa dilakukan dengan membubarkan jajaran manajemen PDAM bila tidak mampu memberikan pelayanan yang baik.

"Belum sampai tindakan tegas. Tapi untuk lebih jelas, saya akan undang kembali direktur PDAM untuk membicarakan hal ini. Apa alasannya sehingga belum dikaji," kata Abdulloh. (*/ane/fir/k18)

 

Sumber: Koran kaltim