Disidak, Perusahaan Bilang Mayoritas Pekerjakan Tenaga Lokal

Komisi IV Inspeksi Dua Perusahaan Komisi IV DPRD Balikpapan melakukan inspeksi ke dua perusahaan yang beroperasi di Kariangau, Balikpapan Barat. Ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi yang disampaikan masyarakat sekitar yang menyebutkan perusahaan kurang memberikan sumbangsih dan membuka tenaga kerja lokal. Saat berada di PT Pama Persada Nusantara, Project Manager Agus Jay Siburian menjelaskan kepada rombongan Komisi IV DPRD bahwa perusahaan yang bergerak dalam bidang perbaikan komponen dan alat tambang tersebut mempunyai 189 karyawan. Jumlah tersebut dibagi menjadi beberapa bagian. Yakni security yang merupakan outsourcing dari Jakarta, pabrikasi dengan tenaga lokal Balikpapan, dan helper/washing man yang juga menggunakan karyawan lokal dari warga sekitar Kariangau. “Kami kerja sama dengan vendor untuk pengamanan. Tapi, kami tetap prioritaskan menyerap warga Kariangau,” jelasnya pada saat menerima sidak Komisi IV, kemarin (26/4). Ia mengatakan di perusahaan tersebut, hampir 90 persen tenaga kerjanya berasal dari Balikpapan. Dengan memastikan di kontrak melalui pemberian Surat Keterangan Catatan Kepolisian dan KTP Balikpapan. “Mereka yang outsourcing dan tidak juga harus punya BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, itu merupakan syarat kerja dengan kita,” ungkapnya. Pama juga melakukan kegiatan CSR secara rutin dan nyata sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Dengan cara membina kelompok petani ikan serta pemberian bibit ikan. Serta menyantuni panti sosial secara rutin, menyumbang hewan kurban tiap tahun, mengadakan program mengajar tahunan di SD, SMP, sekitar Kariangau, dan lainnya. “Kami juga telah bekerja sama dengan SMK untuk pemagangan. Saat ini, 80 siswa magang di tempat kami,” sambungnya. Ketua Komisi IV Ida Prahastuty menilai, apa yang dilakukan Pama tentang ketenagakerjaan sudah cukup baik. Namun, ia meminta Dinas Tenaga Kerja Sosial (Disnakersos) agar dapat turun ke lapangan untuk meningkatkan maupun membenahi ketenagakerjaan perusahaan. “Kami harap Disnakersos bisa merangkul perusahaan yang tenaga kerjanya belum masuk BPJS, mengajak perusahaan besar dan maju untuk ikut program pemagangan, serta memberi pelatihan dan CSR SMK agar kualitas sumber daya manusia Balikpapan bisa digunakan,” harapnya. Kegiatan serupa juga dilakukan Komisi IV ke PT Meranti Nusa Bahari. Di tempat ini, pihak perusahaan juga menerangkan bahwa mereka menggunakan tenaga kerja dari Balikpapan. "Jumlah karyawan kami ada 50 orang dan banyak tenaga kerja kita yang memiliki skill itu orang lokal. Untuk outsourcing juga kita minta syarat dari pihak kedua untuk mengutamakan orang lokal," kata Wimba Prambada, General Manager PT Meranti Nusa Bahari. (*/ane/tom/k15) Sumber: Kaltim Post