Wisata Balikpapan Mau Maju? Ini yang Harus Dilakukan

PENGELOLA Mangrove Center Agus Bei berharap pemerintah kota fokus untuk melakukan perbaikan objek wisata. Sebab selama ini promosi yang sudah dilakukan, dengan sampai mendatangkan 200 agen travel dari negara tetangga kurang maksimal karena infrastruktur yang belum memadai.

“Yang sudah kejadian berkali-kali. Kita mau jual tapi infrastruktur enggak memadai,” jelasnya. Seperti ketersediaan kapal di Mangrove Center, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, yang sangat terbatas sehingga tak mampu mengangkut banyak wisatawan.

“Bahkan sempat yang dari Malaysia itu protes karena asap diesel mengenai penumpang. Tapi mau gimana lagi,” tambahnya.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle menambahkan, penguatan brand perlu dilakukan. Seperti di Singapura punya patung singa, Balikpapan sudah membuat patung beruang madu di Pantai Manggar Segarasari. “Tapi sayang (patungnya) nanggung. Besar juga enggak, kecil juga enggak. Sekarang kena abrasi lagi. Kalau enggak segera ditangani bisa hancur,” ujarnya.

Ia sepakat, potensi seafood yang dimiliki Balikpapan perlu dijadikan brand. Selain itu, ia menganggap pemkot masih kebingungan menentukan brand. Yang pertama, ingin menjual pepaya Balikpapan, bahkan sudah masuk rekor MURI. Kemudian nanas karena nanas melimpah di Balikpapan. Tapi setelah itu menghilang. Setelah itu jus buah naga tapi menghilang lagi.

“Maksud saya jangan setengah-setengah. Harus serius. Balikpapan ini secara geografis sangat menunjang sebagai kota transit. Seharusnya mulai dari bandara sudah ada jus buah naga kalau itu mau dijual. Kalau perlu dibuat aturan setiap rumah makan harus menyediakan jus buah naga yang khas Balikpapan tadi,” pungkasnya. (*/rsh/tom/k18)


Sumber: Kaltim Post