APBD Tersendat, Komisi II Upayakan Bantuan Pusat

Kendati terkena rasionalisasi akibat tertundanya transfer Dana Bagi Hasil dari pusat, revitalisasi Pasar Pandan Sari Kota Balikpapan terus diupayakan.
Satu di antara upaya yang dilakukan oleh DPRD Kota Balikpapan untuk membenahi pasar tradisional, yang merupakan salah satu ikon kota Balikpapan, tersebut yakni dengan meminta bantuan dana ke pemerintah pusat.
Ketua Komisi II, Abul Yazid mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengupayakan program revitalisasi pasar yang hangus terbakar pada Februari 2015 lalu tersebut, agar dapat segera direalisasikan dengan mengajukan proposal bantuan ke Kementerian Perdagangan.
Disampaikannya, Komisi II DPRD Kota Balikpapan didampingi Kepala Dinas Pasar Kota Balikpapan, Heri Misnoto, telah menyampaikan proposal pengajuan dana tersebut beberapa waktu yang lalu.

“Kemarin kami Komisi II kebetulan yang membidangi pasar itu punya inisiatif untuk mengajukan proposal ke Kementerian Perdagangan. Karena di Kementerian Perdagangan, Presiden Jokowi punya program setiap tahun mereka merevitalisasi 1.000 pasar tradisional, artinya ini kesempatan cukup besar, “ katanya.
Abdul Yazid mengatakan bahwa proposal tersebut mendapatkan respon yang sangat baik. Menurutnya, jika tidak ada kendala, maka dana yang dapat diterima untuk kegiatan revitalisasi Pasar Pandan Sari bisa mencapai Rp 15 miliar.
“Tanggapannya sangat bagus, ada tanda terimanya kami simpan. Dan mudah-mudahan tahun 2017 kita bisa mendapatkan bantuan. Bantuan yang bisa kita dapatkan bisa sampai Rp 15 miliar, “ ujarnya.
Ia menambahkan, anggaran untuk revitalisasi Pasar Pandan Sari pada tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp 27 miliar. Dengan demikian, apabila dana bantuan pusat tersebut turun maka APBD kota Balikpapan tinggal menambahkan Rp 12 miliar untuk kegiatan revitalisasi.
“Kami sangat antusias dan kami akan ulangi lagi. Artinya kami akan datangi lagi, konsultasi lagi prosesnya sampai dimana. Kalau ada kekurangan kekurangan datanya dimana. Tetapi saya yakin sudah lengkap, “ katanya.
Menurutnya, setelah diperiksa pascaterbakar Februari 2015 lalu, konstruksi bangunan Pasar Pandan Sari masih layak dan tinggal melakukan pembenahan-pembenahan, misalnya dengan mengoptimalkan lantai 2 dan lantai 3.
“Setahu saya usulan dari masyarakat khususnya pengelola pasar , di pasar itu harus ada eskalator. Kemudian kemarin ada usulan kalau bisa parkir jangan di bawah tetapi di atas dan lain sebagainya, “ katanya.
Abdul Yazid berpendapat bahwa revitalisasi Pasar Pandan Sari ini mendesak. Jika revitalisasi terlambat, dikhawatirkan para pedagang akan kembali berjualan di bahu jalan sehingga dapat menganggu ketertiban umum dan transportasi di daerah tersebut. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim