Soal Jembatan Tol Balikpapan-PPU, Gubernur Sentil Ketua Dewan

Kaltim Awang Faroek Ishak memberikan selamat kepada Rizal-Rahmad yang terpilih berdasarkan hasil Pilkada serentak 9 Desember lalu. Di mana pasangan ini meraih 116.113 suara atau 46 persen. Unggul dari dua pasangan lain.

“Saya ucapkan selamat. Semoga dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab membangun Balikpapan lebih pesat lagi,” ujarnya.

Pemprov sendiri siap memberikan dukungan di bidang pembangunan. Terbukti dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah banyak proyek infrastruktur yang selesai.

Di antaranya terminal peti kemas Kariangau dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. “Saya yakin Balikpapan akan jadi strategic hub untuk Asia Timur. Apalagi posisi Balikpapan sangat strategis di ALKI II termasuk dengan Sulbar, NTT, NTB, Bali dan Jatim,” katanya.

Hanya, persoalan lahan yang masih terjadi di Kawasan Industri Kariangau harus segera diselesaikan. Saat ini sudah ada 33 perusahaan industri yang masuk. Itu yang harus diamankan. Akhir tahun ini, ia mengaku akan membuka pelabuhan Balikpapan untuk ekspor. Khususnya ke negara-negara Asia Timur. Dengan demikian, KIK harus benar-benar dikawal karena menjadi salah satu kawasan industri andalan di luar Jawa.

Awang juga meminta wali kota dan wakil wali kota untuk mendukung kemajuan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan. Kampus di Karang Joang itu sudah memiliki 600 mahasiswa dan akan menerima 1.000 mahasiswa baru tahun ini. Pembangunan terus berjalan dan digagas bakal lebih besar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya maupun Institut Teknologi Bandung.

“Jadi saya minta Pak Wali berkoordinasi dengan pak rektor. Urusan lahan, jalan masuk, air, listrik itu urusan pemkot. Selain itu serahkan ke Awang Faroek,” pintanya disambut tepuk tangan tamu undangan.

Awang juga mengingatkan wali kota segera menuntaskan pembebasan lahan jalan tol Balikpapan-Samarinda khususnya segmen I dan V yang berada di Balikpapan. Namun, ia menegaskan lahan bekas Tahura tak boleh diganti rugi. Permukiman yang ada di situ juga permukiman ilegal.

Awang juga berharap Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh untuk mendukung pembangunan jembatan tol laut Balikpapan-Penajam. Hal ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Balikpapan, Kaltim dan Kalimantan. “Saya juga kaget baca Ketua DPRD belum sreg dengan jembatan itu,” ujarnya.

Gubernur meyakinkan pembangunan jembatan tersebut tak akan menimbulkan kemacetan. Karena akan ada banyak pemecahan rute. Masuk ke coastal road atau langsung bandara.

Abdulloh ditanya pasca acara sedikit melunak. “Setelah penjelasan gubernur, saya sedikit sreg,” ujarnya lantas tertawa.

Menurutnya, memang tak pernah menentang pembangunan jembatan tol itu. Namun harus dilihat dulu dampak positif dan negatifnya. Selama ini belum bisa disimpulkan karena belum ada titik pasti jatuhnya jembatan di Balikpapan. (*/rsh/fir/k18)



Sumber: Kaltim Post