Pemerintah Berharap Kadin 2016 Dapat membantu Menyikapi MEA

Balikpapan, Humaspro – “Kadin bersama pemerintah mewujudkan perekonomian Balikpapan sehat, kuat, dan berkesinambungan” menjadi tema yang diangkat dalam acara pelantikan Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan masa bakti 2016-2021. Acara yang dihadiri oleh Wali Kota Balikpapan, Wakil Wali Kota Balikpapan, Ketua DPRD Kota Balikpapan, Ketua Kadin Provinsi Kalimantan Timur, dan seluruh pengusaha dari berbagai sektor di Kota Balikpapan ini berlangsung di Hotel Grand Senyiur, Jum’at (3/6).

Sekitar 52 anggota kepengurusan Kadin dilantik oleh ketua Kadin Provinsi Kaltim dan disaksikan oleh Wali Kota Balikpapan beserta jajaran. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap dengan terpilihnya Yaser Arafat sebagai Ketua Kadin Balikpapan yang baru, peran Kadin sebagai mitra pemerintah semakin baik lagi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kadin. “Saya berharap Kadin menjadi mitra pemerintah dalam membantu pembangunan ekonomi yang kurang baik saat ini,” ujar Rizal.

Wali Kota menambahkan bahwa saat ini  Kota Balikpapan telah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga peran Kadin dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam rangka mengatasi persaingan ekonomi tersebut. “Kita membutuhkan SDM yang baik itu menyikapi adanya MEA ini, MEA merupakan tantangan bagi kita semua untuk memajukan perekonomian disegala sektor, tidak terkecuali kepengurusan Kadin yang baru ini dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi persaingan di bidang ekonomi,” tambahnya.

Menyambung apa yang disampaikan Wali Kota, ketua Kadin terpilih Yaser Arafat mengatakan bahwa program Kadin akan lebih difokuskan dalam bidang pembekalan bagi usaha tenaga kerja lokal. “Benar apa yang disampaikan Wali Kota bahwa serbuan MEA saat ini begitu gencar, kita tidak bisa hanya berdiam diri menyaksikan terpaan ekonomi ASEAN tersebut, ujar Yaser.

Melalui kepengurusan Kadin yang baru Yaser berharap dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ekonomi saat ini. Pasalnya, isu ekspansi kompetitor dari negara tetangga memang tak pandang bulu. Sebagai langkah awal, pemberdayaan industri padat karya pada segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi perhatian utama.  (hms/ecs)