Banyak Aset Pemerintah Dikuasai Oknum Masyarakat

Pansus Penyelamatan Aset Fasilitas Umum Pasar Pandansari DPRD Balikpapan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi yang sedang diperkarakan ini.
Aset tersebut berada di RT 28 Jalan Pandan Wangi samping Pasar Pandansari, Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, Selasa (21/6/2016).
Dari kunjungan bersama dengan pihak SKPD tersebut, Pansus menunjukkan langsung bahwa aset fasilitas umum tersebut sekarang memang dikuasai oknum masyarakat dan ia berharap secepatnya dapat segera dikuasai kembali.
"Ternyata memang terbukti bahwa fasum yang ada sekarang ini itu memang dikuasai oleh oknum-oknum masyarakat. Banyak. Kita minta Satpol PP untuk bertindak tegas dalam menertibkan dan mengamankan aset pemerintah yang ada di sini," ujar Andi Walinono, Ketua Pansus.

Ia beranggapan, ada oknum-oknum tertentu yang bermain sehingga Pemerintah dapat dikalahkan oleh masyarakat dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Kalau saya lihat dari Dinas Tata Kota ada oknumnya kemarin yang jadi sumber kekisruhan ini sehingga kita dikalahkan di PTUN oleh masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa harga tanah di lokasi tersebut dapat mencapai 500 juta hingga satu miliar per kavlingnya.
"Jadi kalau di sini katakanlah 5 juta permeter dikalikan dengan yang dikuasai masyarakat. Asumsikanlah 8 kali 145 meter panjangnya. Itu tidak kurang Rp 58 miliar aset pemerintah yang dikuasai oleh masyarakat. Aset pemerintah yang hilang," ujarnya menekankan.
Terpisah, Freddy Pasaribu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Balikpapan mengatakan bahwa pihaknya belum akan memberi tindakan untuk mengamankan aset negara yang saat ini masih diperkarakan tersebut.
"Tadi kan informasinya dari anggota DPRD itu memang fasum. Makanya nanti kita koordinasikan dulu dengan SKPD terkait baru kita tindaklanjuti. Kalaupun nanti ada tindak lanjut kita kasih teguran-teguran dulu. Makanya harus dikoordinasikan dulu siapa yang harus dikasih teguran dan lain-lain," ujarnya.
Namun Freddy meyakinkan bahwa terkait tindakan-tindakan yang akan dilakukan di lapangan itu masih akan dibahas lebih lanjut. Namun yang pasti hal tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat mengingat masih dalam kondisi bulan suci Ramadhan.
"Koordinasinya nanti dalam waktu dekat lah. Karena apa? Kacamatanya kan berbeda-beda. Itu informasinya dulu sudah pernah dibebaskan. Tapi nanti lah kita lihat lagi hasil koordinasinya," kata Freddy. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltm