Lokakarya TTG IV, BPMPD Apresiasi ITK

Alokasikan 70 Persen Dana untuk Penelitian TTG

BALIKPAPAN-- Lanjutan kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-IV tingkat Kaltim dengan menggelar Lokakarya TTG dengan menghadirkan pembicara Ivan Syahri Rangkuti dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi serta Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Sulistijono.

Selaku moderator, Kepala BPMPPKB Balikpapan, Sri Wahyuningsih yang diikuti para peserta dari BPMPD se Kabupaten Kota Kaltim, para lurah Se Balikpapan, pengelola Posyantek hingga mahasiswa KKN Unmul di Hotel Hakaya Balikpapan.

Ivan Rangkuti yang menjabat Kepala Sub Direktorat Teknologi Tepat Guna memaparkan materi pengembangan dan pemanfaatan TTG menuju desa bersaing, sedangkan Rektor ITK Sulistijono tentang TTG di PTN.

Dalam paparannya disebutkan aspek strategis pengembangan dan pemanfaatan TTG yaitu pengolahan pangan, pemanfaatan energi, penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur, pengelolaan lingkungan hingga pemampuan ekonomi.

Diharapkan melalui TTG ini akan dihasilkan alat atau produk teknologi yang banyak dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat.

Sementara itu Rektor ITK Sulistijono siap mengalokasikan bantuan ke masyarakat melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) antara 70 hingga 80 persen anggaran ITK. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam seluruh aspek kehidupannya.

Menurutnya TTG yang menjadi bagian dari PPM sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan secara mudah dan menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan lingkungan hidup.

Moh Jauhar Efendi selaku kepala BPMPD Kaltim sangat mengapresiasi peran ITK dalam mendukung pengembangan program TTG di masyarakat.

"Jadi alokasi anggaran 70 hingga 80 persen untuk penelitian dan TTG sangat kami apresiasi, hal ini bagaimana memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengembangkan TTG,"jelas Jauhar yang membuka kegiatan lokakarya TTG ke-IV Kaltim ini.

Bahkan pihak ITK memberikan kontribusi bantuan alat pengambilan air yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar.

"Hal ini luar biasa, kebijakan yang membumi, dan tentunya keberadaan PPM ITK dapat dimanfaatkan oleh kabupaten kota lainnya di Kaltim," jelas Jauhar.

Lokakarya yang mendiskusikan beberapa hal terkait program, pemberdayaan dan juga terkait pembuatan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).

Turut hadir dalam lokakarya, Wabup PPU Mustaqim MZ, yang meminta upaya pengembangan potensi rumput laut di PPU.

Dari hasil kesimpulan diskusi lokakarya, Sri Wahyuningsih selaku moderator menyebutkan bahwa masing-masing wilayah harus mengembangkan potensi unggulan yang dimiliki. "Jadi satu desa ataupun wilayah memiliki keunggulan, misalnya satu desa satu produk unggulan," sebut Yuyun biasa disapa.

Selain itu, setiap wilayah baik desa ataupun kelurahan dapat menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga yang dapat mengembangkan TTG seperti ITK ataupun perguruan tinggi lainnya.

Terkait dengan kemitraan perguruan tinggi diperlukannya pemetaan wilayah kabupaten dan kota dalam terkait produk-produk ataupun alat TTG yang dapat dirasakan manfaatnya.

 

Terkait anggaran dana desa dari Kementerian Desa, PDT diharapkan pula dana tersebut ada yang dialokasikan tidak hanya untuk desa tetapi juga kelurahan.

"Karena hal ini  bagian dari Nawacita program Kabinet Jokowi, membangun dari pinggiran dalam hal ini desa, dan mudah-mudahan kelurahan juga termsuk," harapnya dari para peserta yang berdiskusi.

Dalam penyampaian Lurah Prapatan HM Slamet Djunaedy mengharapkan agar hasil-hasil TTG yang ada dan berhasil juara dapat ditayangkan melalui website ataupun media informasi lainnya misalnya website kabupaten dan provinsi. (***han)