Maraknya aksi begal di Kota Balikpapan beberapa waktu belakangan ini memuat masyarakat merasa was-was dan khawatir saat berpergian menggunakan sepeda motor, terutama pada saat malam hari.
Kendati mengaku baru mendengar informasi maraknya begal di Balikpapan, namun kondisi ini membuat Ketua Komisi I DPRD Kota Balikpapan, Syukri Wahid, mengusulkan penerapan jam malam di Kota Balikpapan sebagai langkah preventif terjadinya tindak kriminal begal.
“Kalau Informasi seperti itu belum sampai. Tapi justru pada saat booming begal di beberapa daerah di Jawa, Polres Balikpapan sudah melakukan sosialisasi. Kita berharap kalau memang ada kejadian ini, maka menjadi warning bagi pemerintah kota dan aparat penegak hukum, “ katanya.
Dalam hal ini Polres sebagai aparat keamanan dapat melakukan pembinaan dengan melibatkan klub-klub motor yang ada di Balikpapan. Sehingga jangan sampai ada oknum-oknum yang memanfaatkan nama klub-klub motor.
Apalagi kondisi ekonomi pada saat ini sedang lesu, sehingga berdampak pada aspek sosial ekonomi masyarakat.
“Jangan sampai penyakit sosial muncul. Salah satu penyakit yang muncul adalah begal motor itu. Saya harap pemerintah dan Polres segera menindaklanjutinya, “ ujar Syukri.
Disampaikannya, kendati perihal tindak criminal menyangkut KUHP dan pelanggaran tindak pidana, namun menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan fungsi pencegahan. Dimana DPRD akan selalu mendorong upaya tersebut.
“Saya pikir untuk kedepan dibuat peraturan terkait jam belajar malam, kami akan dukung itu. Saya serahkan kepada pemerintah kota untuk berinisiatif. Dengan demikian akan mendorong warga bertahan di rumah, karena pembegalan rata-rata dilakukan pada malam hari, “ ujarnya.
Menurutnya, sudah saatnya pemerintah Kota Balikpapan membuat kajian dan menuangkannya dalam Perwali sebagai langkah konkret untuk mencegah tindak pembegalan.
“Terkait dengan jam malam itu, beberapa daerah memang ada Perda tentang jam belajar malam. Kalau di Balikpapan belum ada. Saya pikir harus juga melihat kebijakan daerah. Apakah itu justru pro atau kontra, mudah-mudahan Pemkot bisa membuat kajian sehingga tepat sasaran,“ katanya menjelaskan. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim