Warga Dukung Dibuat Alun-Alun Kota

Lahan Belakang Gedung DPRD Balikpapan

Sejumlah warga memberikan pujian terhadap Ketua DPRD Abdulloh yang mampu membangun komunikasi dengan warga yang tinggal di lahan milik pemkot di kawasan RT 6 dan 7, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota sehingga warga dengan penuh kerelaan meninggalkan lahan tersebut.

“Saya salut karena sudah puluhan tahun lahan milik pemkot ini tidak ada solusi. Tapi sekarang lahannya sudah bersih dan bagus untuk dimanfaatkan,” ujar Lendy warga RT 05 Telaga Sari kepada Balikpapan Pos Selasa (2/8).

Ia menuturkan, seharusnya bukan hanya lahan di belakang gedung DPRD yang dibebaskan. Tetapi juga di sekitarnya harus dibebaskan karena terlihat kumuh hingga bangunannya menjorok ke laut.

“Semrawut mas dan menjadi sarang penyakit. Terutama nyamuk demam berdarah dengue (DBD),” akunya.

Hal senada diungkapkan Rizwan, warga Prapatan, ia mengaku, mendukung rencana Ketua DPRD Abdulloh untuk menjadi lahan yang telah dibebaskan tersebut menjadi alun-alun kota.

“Saya sepakat dengan pak Abdulloh untuk menjadikan alun-alun kota. Karena di Balikpapan sudah banyak mall. Kasian masyarakat kurang tempat hiburan murah,” terangnya.

Sekadar diketahui, setelah puluhan tahun tidak ada kejelasan, akhirnya sekitar 80 rumah warga yang menempati lahan milik pemkot di kawasan RT 6 dan 7, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, akhirnya dibongkar. Lahan di belakang gedung DPRD ini sempat membuat warga yang menempati menjadi galau, karena tidak ada kejelasan kapan lahan digunakan oleh pemkot. Tapi setelah Ketua DPRD Abdulloh secara kontinyu melakukan komunikasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dan perwakilan warga, akhirnya dengan penuh kerelaan, warga meninggalkan permukiman tersebut untuk digunakan pemkot. Lahan seluas kurang lebih 70x80 meter tersebut, sebelumnya terlihat kumuh dan tak jarang warganya terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Tapi sekarang ini lahannya telah ditata dengan baik, sehingga terlihat menarik karena view atau pemandangan pantai tidak lagi tertutup dengan permukiman yang menjorok ke laut. Bahkan, informasi yang diperoleh Balikpapan Pos, lahannya telah ditaksir salah satu investor ternama dari Jakarta.

“Di sekitar lahan ini masih ada permukiman warga yang kumuh. Ya, mungkin tahun depan kami akan anggarkan lagi dalam APBD untuk pembebasan lahan,” kata Ketua DPRD Abdulloh, di lokasi penataan lahan, Sabtu (30/7).

Rencananya, kata dia, lahan ini akan dimanfaatkan untuk ruang publik sebagai tempat hiburan murah bagi masyarakat Balikpapan.

“Selama ini kan orang hanya mengenal Lapangan Merdeka sebagai alun-alun Kota Balikpapan. Tapi, kami akan buat lahan di belakang gedung dewan ini sebagai alun-alun,” kata politikus Partai Golkar ini.

Lalu, bagaimana progres perencanaan pemanfaatan lahan tersebut? Ditanya begitu, Abdulloh mengaku sudah ada pembicaraan dengan SKPD terkait, akan dibuat ruang terbuka hijau (RTH).

“Memang ada berbagai macam usulan seperti dibangun mal, apartemen, gedung olahraga mini, dan wisma Balikpapan. Tapi, saya lebih condong untuk membangun RTH untuk ruang publik. Ini guna memberikan hiburan murah kepada masyarakat Balikpapan,” tuturnya.

“Makanya akan ditata dengan baik seperti alun-alun. Jadi mungkin ada pedagang yang berjualan tapi dibatasi. Ya, mungkin cuman malam saja, tapi siangnya sudah bersih. Nanti lihatlah ke depan seperti apa, karena teknisnya akan dibahas dengan SKPD terkait,” kata Abdulloh.

Bagi warga yang ingin memanfaatkan lahan tersebut untuk kegiatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI, Abdulloh tidak melarang. Namun yang terpenting menjaga kebersihan dan melapor kepada instansi terkait, seperti lurah atau Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

“Silakan saja kalau mau pakai acara Agustusan seperti panjat pinang, lari karung, dan lain-lain. Tapi melapor kepada instansi terkait,” ujar pria berkumis ini. (vie)

Sumber: Balikpapan Pos