Ini Solusi Defisit di APBD Perubahan Kota Balikpapan

Pinjam Uang atau Bayar Tahun Depan

Pemkot dan DPRD Balikpapan tengah dipusingkan dengan kondisi keuangan daerah. Pemangkasan APBN Perubahan oleh Menteri Keuangan berimbas pada berkurangnya kucuran pusat maupun provinsi ke kabupaten/kota. Sementara, penundaan kegiatan ataupun rasionalisasi tak mungkin lagi dilakukan karena semua kegiatan sudah masuk lelang.

Wali Kota Rizal Effendi memastikan hal ini. Rencana menunda pembayaran beberapa proyek yang tengah berjalan bukan lagi menjadi wacana. Hal itu sudah pasti dilakukan. Jika itu belum mampu menutup defisit, solusi kedua adalah meminjam uang.

“Solusi ada dua itu. Saat ini tim teknis dipimpin Sekda terus menghitung berapa defisitnya,” kata Rizal kepada Kaltim Post sebelum mengikuti Rapat Paripurna tentang laporan pertanggungjawaban APBD 2015, di Gedung DPRD, kemarin (15/8) siang.

Ia menjelaskan, potensi pemasukan daerah masih belum pasti. Makanya nominal defisit juga belum dipastikan. Yang terbaru ada informasi penyaluran dana bagi hasil atau dana transfer triwulan keempat tahun ini akan dibatalkan. Ini sama dengan yang terjadi tahun lalu. “Padahal dari yang kita anggarkan sudah dipotong. Ini ditambah lagi tidak dicairkan yang triwulan terakhir,” ujarnya kesal.

Untuk diketahui, proyeksi penerimaan dana transfer dari pusat dalam APBD Murni 2017 sebesar Rp 1,027 triliun. Nominal ini sama dengan proyeksi tahun lalu. Ternyata, berdasarkan keputusan presiden yang terbit akhir Desember 2015 (pasca penetapan APBD 2016), besaran dana bagi hasil yang diberikan hanya Rp 853 miliar. Ada kelebihan penganggaran Rp 174 miliar.

Pencairan dana bagi hasil itu dibagi dalam empat triwulan. Dengan rencana pembatalan transfer untuk triwulan keempat, berarti diperkirakan sekitar Rp 213 miliar. “Selain itu, kabarnya juga ada beberapa pemotongan DAU (dana alokasi umum) dan DAK (dana alokasi khusus),” tambahnya.

Soal berapa proyek yang akan ditunda pembayarannya, Rizal menyebut masih dalam pendataan. “Misalnya proyek yang sesuai kontrak selesai Agustus, bisa tetap diselesaikan. Tapi, kami akan meminta supaya pembayaran termin terakhir bisa dilakukan triwulan pertama tahun depan,” jelasnya.

Hal itu, lanjutnya, bisa dimasukkan adendum kontrak. Namun, memang tak semua kegiatan bisa diberlakukan hal serupa. Makanya perlu dihitung kembali berapa penghematan yang bisa didapat dengan langkah tersebut. Jika memang belum cukup menutup defisit, kekurangannya akan ditutup dengan pinjam uang. “Tapi, kami masih akan membahas lebih lanjut dengan teman-teman di DPRD,” tambahnya.

Terpisah, Asisten II Setkot Balikpapan Sri Soetantinah ketika dikonfirmasi membenarkan defisit tersebut. Pihaknya bersama sekretaris kota terus melakukan update dua hari sekali mengenai kondisi anggaran. “Untuk saat ini memang masih defisit ratusan miliar,” jelasnya. Itu jika diasumsikan tak ada kegiatan baru di APBD Perubahan dan seluruh dana bagi hasil triwulan keempat tak disalurkan. (rsh2/k15)