Tunjangan Guru PAUD Juga Terancam

Ratusan tenaga honorer tengah gelisah. Mereka takut kontraknya tak diperpanjang karena defisit anggaran. Bagi guru honorer PAUD dan TPA, kemungkinan tak ada lagi tunjangan untuk mereka. Ini memantik Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Ida Prahastuty angkat bicara. Ia bakal berusaha agar tunjangan bagi ratusan guru tersebut tidak mengalami pemangkasan. Sebab pekerjaan sebagai guru dianggapnya tugas yang mulia untuk mencerdaskan anak bangsa. "Tunjangan guru perlu diberikan tanpa potongan. Provinsi tidak mengalokasikan dana buat mereka, kalau kota tidak memberikan juga, mereka akan teriak," ujarnya. Ia menjelaskan tunjangan diberikan tiap tiga bulan sekali sebesar Rp 300 ribu. Ini merupakan bentuk apresiasi pada. Serta menyokong sedikit kebutuhan hidup mereka. Ia juga menjelaskan, perlu koordinasi lebih lanjut, dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Balikpapan serta tim anggaran. "Kami pastikan tidak dipotong tunjangannya. Salah satunya dengan bagaimana mendapatkan dana alokasi umum untuk mereka," tutupnya. Sementara Kadisdik Muhaimin enggan memberikan banyak komentar. Dipotong tidaknya tunjangan, kata dia, menunggu hasil dari tim anggaran. (*/ane/rsh/k18)

 

Sumber: Kaltim Post