Jalan Buntu Defisit Anggaran, Proyek Multiyears Terancam Tak Terbayar

abar tak adanya bantuan keuangan provinsi untuk pemkot bak pukulan telak. Untuk membayar utang proyek tahun jamak, stadion dan Balikpapan Islamic Center (BIC) pemkot dan DPRD kini hanya berharap pada mukjizat.

Bagaimana tidak, berkaca pada skema yang telah disusun Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), APBD 2017 sudah harus menanggung utang proyek tahun ini (di luar proyek tahun jamak) senilai Rp 200 miliar. Selain itu, pemkot harus mengalokasikan duit pembebasan lahan stadion, Waduk Teritip, Embung Aji Raden, ganti rugi Cemara Rindang, Taman Bekapai, dan Somber yang totalnya mencapai Rp 221 miliar.

Tak sampai di situ saja, masih ada biaya tetap (fixed cost) yang harus dikeluarkan setiap tahun senilai Rp 600 miliar. Dengan prognosis kemampuan anggaran tahun depan hanya Rp 1 triliun, dipastikan tak akan cukup untuk membiayai kekurangan pembayaran proyek tahun jamak.

Di mana stadion masih kurang Rp 75 miliar ditambah penjadwalan ulang pembayaran Rp 60 miliar. Total Rp 135 miliar. Untuk BIC masih kurang Rp 25 miliar. Sedangkan gedung parkir masih kurang Rp 7 miliar. Total kekurangan keseluruhan Rp 167 miliar.

Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh membenarkan hal tersebut. “Dengan kondisi seperti ini, kami cuma bisa meminta semua pihak bersabar,” ujarnya. Ia juga telah mendapat kabar bahwa tak akan ada bantuan provinsi di APBD Perubahan tahun ini maupun tahun depan. Namun, kepastiannya baru akan diketahui setelah APBD P Provinsi disahkan.

“Kita juga masih menunggu katanya akan ada pencairan lagi dari pusat bulan 10 nanti. Selain itu, kalau ada mukjizat dana bagi hasil bisa cair keseluruhan duit kita masih ada Rp 400 miliar,” tambahnya. Saat ini, lanjutnya, pemkot masih menunggu. Belum ada gambaran dari mana duit untuk membayar kekurangan tahun depan.

Sebelumnya, Ketua TAPD Sayid MN Fadli juga dibuat geleng kepala. Tak adanya bantuan keuangan provinsi menjadi mimpi buruk bagi keuangan daerah. “Hitungan kita cuma mampu Rp 100 miliar tahun depan untuk proyek multiyears. Yang Rp 67 miliar ini kita belum tahu lagi seperti apa nanti,” pungkasnya. (rsh2/k15)

 

Sumber: Kaltim Post