Legislator Balikpapan tak Setuju Ujian Nasional Dihapus

Wacana penghapusan Ujian Nasional (UN) yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menuai banyak respons.
Salah satunya dari Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Ida Prahastuty.
Menurut Ida, UN masih menjadi tolok ukur siswa dalam memenuhi kompetensi sesuai dengan kurikulum yang ada sehingga dapat menjadi penentu kelulusan siswa.
UN juga merupakan langkah memotivasi siswa dalam kegiatan belajar. Kalau dihapuskan, ia khawatir siswa akan terlena dan semangat belajar pun akan hilang.
Pihaknya juga menyesalkan sering bergantinya kebijakan setiap bergantinya pemangku kebijakan, sehingga dapat menganggu kondusifitas yang telah diterapkan oleh masing-masing daerah.
"Kalau saya secara pribadi sebaiknya ini dilakukan evaluasi dulu, tidak sekonyong-konyong serentak,” katanya.
Ida yakin hal ini masih dalam pembahasan rapat terbatas dalam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pihaknya berharap jika langkah itu akhirnya menjadi kebijakan, maka akan ada formula lain yang bisa menguji siswa untuk menentukan kelulusan.
Pasalnya kondisi saat ini dimana dengan UN saja, siswa masih banyak yang belum bisa beradaptasi dan tidak menunjukkan mutu dan kualitas pendidikan yang baik.
"Kalau memang nanti ada penggantinya, apakah penggantinya akan sama dengan UN atau sama sistemnya hanya namanya saja yang diganti? Itu sama aja bohong, menurut saya lebih baik dicari yang bisa menentukan kelulusan, karena ini akan menjadi pemetaan kondisi pendidikan di Indonesia. Kalau dihapus, kemudian apa yang akan menjadikan satu barometer bahwa mutu kualitas pendidikan kita akan semakin baik? apa indikatornya?” kata politisi Golkar ini. (*)

Sumber: Tribun Kaltim