Kembangkan Potensi Lokal, Balikpapan Raih Penghargaan Ekonomi Kreatif

Jakarta, Diskominfo- Balikpapan kembali meraih penghargaan sebagai Kota Terbaik Kategori Ekonomi Kreatif dalam ajang SINDO Government Awards 2017. Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi didampingi oleh Ketua Umum Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan Arita Rizal Effendi, di Hotel Borobudur Jakarta pada Senin malam (3/4).

 

Rizal Effendi mengatakan bahwa dengan adanya penghargaan tersebut untuk memacu semangat dalam mengembangkan ekonomi kreatif. “Kita ingin Balikpapan menjadi pusatnya ekonomi kreatif di Kaltim dan Kaltara jadi kita memberikan ruang terutama anak-anak muda yang bergerak di ekonomi kreatif,” Ungkap Rizal Effendi. Ia juga mengatakan penghargan ini sebagai bukti bahwa anak-anak Kalimantan juga tidak kalah seperti di Jawa yang lebih kuat perkembangannya dengan ekonomi kreatif.

 

Sementara itu, Ketua Harian Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan Sani Gazali mengatakan Balikpapan berhasil mendapatkan penghargaan kategori ekonomi kreatif karena adanya terobosan yakni dengan terbentuknya Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan. “Forum ini fungsinya tak sekedar merumuskan, menetapkan, mengoordinasi, dan mensinkronisasi seluruh kebijakan terkait ekonomi kreatif tetapi juga memfasilitasi, mempublikasikan, dan menjamin pemasaran,” terangnya. “Selaras dengan permasalahan kota yang sedang defisit,  nilai tambang dan minyak bumi yang cenderung turun sehingga adanya kebijakan untuk mengembangkan ekonomi kreatif merupakan salah satu solusi terhadap permasalahan kota kita, hal inilah yang menjadi keunggulan kita sehingga dapat meraih penghargaan ini,” ungkap Sani. “Selain itu keunggulan kita dengan adanya kebijakan untuk menggunakan Batik khas Balikpapan mulai dari instansi pemerintah, swasta, hingga lingkungan pendidikan tentu menjadi salah satu cara untuk mensejahterakan pengrajin,” lanjutnya.

 

Sani menjelaskan Balikpapan juga akan mendapatkan hibah dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan nilai 1-3 miliar rupiah. “Dari  20 kabupaten/kota kita salah satu yang terpilih untuk mengikuti program hibah revitalisasi sarana ruang kreatif dan infrastruktur IT dengan dan saat ini kita sedang menyusun proposal model desain seperti apa, sarana prasarana yang diinginkan dan diajukan sebelum 21 April 2017 ke Bekraf,” terang Sani. “Harapan kita  Bekraf dapat mendukung sehingga ruang yang ada di kota kita bisa direnovasi dan menjadi sarana kreatif bagi teman-teman pelaku industri kreatif,” ungkapnya.

 

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Doortje Marpaung yang turut hadir dalam penerimaan penghargaan tersebut mengatakan bahwa saat ini Balikpapan menggarap enam subsektor industri kreatif. “Ini surprise karena forum ekonomi kreatif baru terbentuk pada Januari lalu namun telah diapresiasi oleh Sindo dan dari 16 subsektor ekonomi kreatif kita mengandalkan 6 subsektor,” jelasnya. Industri Kreatif Balikpapan mengandalkan 6 subsektor yakni sektor Kriya (Go Batik), Aplikasi dan Games (Go SmartCity), Kuliner (Go Halal), Film, Videografi, Musik, Fotografi, Fesyen, Desain, dan Seni Pertunjukkan (Go Art), hingga Riset dan Pengembangan (Go Pesona Wisata dan Go Green). “Khusus untuk sektor Kriya selain Batik Balikpapan, kedepannya akan kita kembangkan bordir dan tenun,” ujarnya.

 

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang hadir dalam acara tersebut turut bangga karena kepala daerah peraih penghargaan banyak yang berasal  dari luar Jawa. “Hal ini menunjukkan program membangun dari daerah yang dicanangkan pemerintah pusat telah berjalan sukses sehingga ini merupakan Indonesia sentris bukan Jawa sentris lagi,” ungkapnya.