Pekan Baru, Diskominfo - Kota Balikpapan kembali meraih penghargaan tingkat nasional, kali ini Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menerima tiga penghargaan yang diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Yembise dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional 22-23 Juli di Pekanbaru Riau.
Penghargaan yang diterima oleh Wali Kota Balikpapan adalah;
- Penganugerahan (KLA) Kota Layak Anak Tingkat Madya
- Penghargaan Pengembangan Forum Anak Terbaik
- Penghargaan Percepatan Cakupan Pemberian Akta Kelahiran Anak Tingkat Madya
Kota Balikpapan juga dinobatkan sebagai kota peraih Penghargaan Sekolah Ramah Anak Terbaik yang diterima oleh Kepala Sekolah SMP Nasional KPS Balikpapan ItaSaripati.
Selain itu, dua orang pelajar asal Balikpapan juga berhasil mengharumkan nama Kota Balikpapan atas prestasinya meraih Penghargaan Tunas Muda Pelopor Indonesia (TMPI) yang diterima oleh Siswi SMA Negeri 1 Balikpapan Diah Anggraini serta Penghargaan juara 1 sayembara desain logo dan maskot Adaptasi Perubahan Iklim Fokus Anak (APIFA) yang diterima oleh siswi SMA Negeri 1 Balikpapan Nathasya Veronica Sanjaya Tjoa.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberikan Anugerah Kabupaten/Kota Menuju Layak Anak (KLA) 2017 kepada 10 Gubernur, 126 Bupati dan Wali Kota, di Indonesia yang telah mendukung pemenuhan hak dan perlindungan anak serta penghargaan pada kader yang berprestasi dalam menyuarakan hak anak.
“Pemberian penghargaan dan penganugerahan yang dilakukan ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi kami atas segala jerih payah para Bupati dan Walikota dan para penerima penghargaan lainnya dalam upaya memenuhi amanat konstitusi, yakni upaya pemenuhan hak anak. Sejak pemerintah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Keppres Nomor 36 Tahun 1990, negara berkewajiban memenuhi semua hak anak, melindungi anak, dan menghargai pandangan anak sebagaimana tercantum dalam konvensi tersebut,” ujar Menteri Yohana pada acara pemberian penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tersebut.
Selain penghargaan KLA, Menteri Yohana juga memberikan penghargaan kepada kabupaten/kota yang mampu meningkatkan cakupan kepemilikan akte kelahiran; mampu menurunkan angka perkawinan anak; berhasil dalam pencegahan dan penanganan pekerja anak, penanganan bencana; serta kabupaten/kota yang memiliki kepedulian terhadap anak yang berkebutuhan khusus.
Penghargaan lainnya juga diberikan kepada Kepala Sekolah yang menerapkan Sekolah Ramah Anak, Kepala Puskesmas yang menerapkan model Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak, kelompok masyarakat yang menerapkan gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan kader PATBM yang berhasil dalam melakukan upaya pencegahan dan respon cepat saat terjadinya kekerasan terhadap anak di lingkungannya.
Menteri Yohana menuturkan sampai tahun ini telah ada 126 Kabupaten/Kota yang berkomitmen kuat mewujudkan wilayahnya menuju Layak Anak, diantaranya bahkan dilakukan secara mandiri, artinya dilakukan atas kesadaran Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pemenuhan hak dan perlindungan anak di wilayahnya masing-masing, salah satunya adalah hak atas identitas berupa akta kelahiran, yang merupakan hak dasar setiap anak, pencegahan perkawinan anak, dan menggerakkan peran serta dunia usaha, media, dan masyarakat dalam perlindungan anak.
Dalam penilaian KLA, Kemen PPPA membagi penilaian kedalam kriteria berdasarkan tingkat hierarkhi hukum dan kebijakan daerah yang dibuat serta keberhasilan yang dicapai kedalam tingkat Pratama, Madya, Nindya, Utama,dan KLA.
“Pemberian penghargaan ini membawa kebanggaan tersendiri, namun saya mengingatkan hal ini bukan menjadi tujuan akhir. Justru dengan adanya penghargaan ini, saya berharap para Bupati/Walikota lebih meningkatkan perhatian terhadap masalah tumbuh kembang dan perlindungan anak di wilayahnya masing-masing. Semoga penghargaan ini menjadi inspirasi dan memacu Kabupaten/kota lainnya untuk segera mengikuti. Kepada para penerima penghargaan, saya mengucapkan selamat atas prestasi yang diperoleh. Bagi Kabupaten/Kota yang belum memperoleh penghargaan, saya menitipkan pesan, segera berbenah, realisasikan, dan implementasikan semua hak anak melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan anak agar mereka secara langsung merasakan manfaatnya sehingga kita bisa mempersiapkan generasi penerus yang handal dan berkualitas sebagai calon pemimpin masa depan bagi bangsa Indonesia,” tutup Menteri Yohana. (Diskominfo/mt, Foto : Hms/Djod)