Balikpapan – Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas)Tingkat Provinsi Kalimantan timur berlangsung semarak di Balikpapan Sport and Convention Centre (BSCC) Dome Balikpapan, Selasa pagi (01/08/2017).
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Rusmadi Wongso, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Surya Chandra Surapaty, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Eli Kusnaeli, Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Timur dan Kota Balikpapan, Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Timur, Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur beserta Kader PKK dan Kampung KB se-Kalimantan Timur.
Melalui peringatan ini para keluarga Indonesia kembali diingatkan untuk menjadi keluarga yang berketahanan dan keluarga yang berkualitas, artinya keluarga tersebut harus menjalankan 8 fungsi keluarga secara optimal. Delapan fungsi tersebut meliputi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan.
“Melalui keluarga yang berketahanan, maka keluarga indonesia dapat membentuk manusia indonesia yang berkualitas, yaitu yang berkompetensi dan berkarakter,” papar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Surya Chandra Surapaty, disela-sela peringatan Harganas.
Hal ini tentu menjadi modal bagi Indonesia guna membentuk masyarakat indonesia yang berkualitas, mengingat saat ini Indonesia mengahadapi bonus demografi, yakni usia penduduk produktif jumlahnya lebih dari 50% dibandingkan dengan usia non produktif.
“Rentang usia produktif yaitu antara 15 hingga 64 tahun, artinya ,” paparnya.
Meskipun penduduk usia produktif di Indonesia jumlahnya cukup besar, namun hal tersebut dapat menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik.
“Jika tidak ditangani maka akan terjadi bencana kependudukan, seperti meningkatnya kriminalitas, pengangguran, dan kekerasan,” katanya.
Oleh karena itu menurut Surya, perlu adanya upaya untuk membangun manusia yang berkualitas dan berkarakter melalui revolusi mental.
“Revolusi mental dijalankan dalam keluarga berarti keluarga tersebut menjalankan delapan fungsi keluarga, revolusi mental akan membentuk manusia Indonesia yang berkarakter dengan tiga nilai dasar yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong,” lanjutnya (Diskominfo/mgm)