Balikpapan - Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Balikpapan menggelar Bimbingan Teknis Peningkatan Keamanan Informasi bagi 12 Perangkat Daerah di Balikpapan yang mengelola aplikasi layanan publik berbasis sistem informasi.
Kegiatan yang digelar di Ruang Rapat 1 Kantor Wali Kota Balikpapan sejak Selasa kemarin hingga hari ini (22-23 Agustus 2017) dilaksanakan untuk memberikan pemahaman pengelola aplikasi terhadap risiko-risiko yang dapat muncul saat aplikasi tersebut dijalankan.
"Saat adanya gangguan layanan, pengelola harus bisa mengembalikan layanan itu secepat mungkin," ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Balikpapan melalui Kepala Bidang e-Government Adamin Siregar, Rabu (23/08/2017).
Lebih lanjut Adamin menjelaskan untuk dapat mencegah risiko tersebut, pengelola diharapkan dapat mengetahui celah-celah yang dapat menjadi penyebab terganggunya sistem pada aplikasi.
Risiko terganggunya sistem bisa bersumber dari kerusakan data, ketersediaan infrastruktur pendukung seperti genset yang digunakan saat listrik padam, hingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola aplikasi.
"Kalau personilnya cuti, siapa penggantinya? jangan sampai ada gangguam ternyata orangnya (pengelola,Red) gak masuk, masyarakat tidak mau tahu terkait hal itu", lanjutnya.
Adamin melanjutkan upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi risiko tersebut adalah dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan aplikasi secara fisik, seperti dengan mengatur siapa saja yang berhak dan diperbolehkan masuk ke ruang server.
"Jadi harus ada yang ditugaskan dalam bentuk SK (Surat Keputusan,Red)," lanjutnya.
Selain menerapkan aturan pengelolaan aplikasi secara fisik, hal lain yang dilakukan yakni dengan membangun sistem keamanan untuk melindungi dan memantau aplikasi dari para penyusup ilegal (hacker).
"Jadi kalau ada gangguan penyusupan bisa terdeteksi sedini mungkin,"lanjutnya.
Sementara narasumber yang dihadirkan dalam Bimtek ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Kalau kemarin mereka fokus pada antisipasi gangguan yang dilakukan oleh hacker, kalau hari ini materinya tentang penyiapan firewall atau security yang langsung mengamankan jaringan server," tutupnya. (Diskominfo/mgm)